JAKARTA, KOMPAS.com - Kegagalan panen yang terjadi di sejumlah daerah di pulau J awa dan Sumatera, diiringi kenaikan harga kebutuhan pokok akhir-akhir ini, akan melemahkan daya beli masyarakat, tidak terkecuali petani. Sudah selayaknya, jika nasib petani ini bisa mengundang perhatian besar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle Syahganda Nainggolan di Jakarta, Selasa (20/7) meminta, pemerintah sekarang tidak bisa memalingkan muka dari kenyataan yang dihadapi rakyat.
"Kesejahteraan kaum tani di tanah air, akibat masih banyaknya persoalan yang menyengsarakan petani seperti kemiskinan, lemahnya posisi tawar baik dalam akses permodalan maupun penjualan hasil produk pertanian, gagal panen, ketiadaan daya beli, serta cengkraman para tengkulak, harusnya tidak boleh dilupakan presiden," ujarnya.
Menurut Syahganda, keberadaan petani tidak boleh disia-siakan pemerintah karena sebagian besar rakyat Indonesia hidup dari hasil pertanian. Apalagi, latarbelakang sejarah kehidupan bangsa ini tidak pernah jauh dari dunia pertanian.
Seharusnya pemerintah membuat keberadaan petani menjadi istimewa dan cepat tersejahterakan. "Tapi, yang terjadi kan kehidupan petani terus-menerus miskin atau sengaja dimiskinkan oleh negara," jelas Syahganda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.