Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nardayana, Dalang Inovatif Cenk Blonk

Kompas.com - 05/07/2010, 10:08 WIB

Oleh Ayu Sulistyowati KOMPAS.com — Ia terlahir dari keluarga petani miskin dan tak punya leluhur berdarah seni mendalang wayang kulit. Namun, keuletan belajar dan kecintaan terhadap seni mengantarkannya menjadi dalang wayang kulit bali. Ia sukses dan populer sejak 15 tahun lalu dengan sebutan dalang inovatif Cenk Blonk. Dialah I Wayan Nardayana.

Pria ini dikenal karena pertunjukan wayang kulitnya memasukkan lelucon serta obrolan ceplas-ceplos segar dan aktual di sela pertunjukannya. Sejak tahun 2002, ia terus memodifikasi pentas wayang kulitnya dengan permainan lampu warna-warni serta berbagai suara untuk mendukung cerita.

Bahkan, ia membawa sekitar 50 kru dan satu generator listrik berkekuatan 7.000 watt setiap kali mentas. Layar yang dia gunakan tak biasa, 6 meter dan tinggi 1,5 meter.

Maka, meski pertunjukannya tidak semalam suntuk—hanya dua setengah jam— kemunculan wayang Cenk Blonk serasa angin segar di antara pementasan seni yang sepi ide. Penonton pun bisa membeludak.

Kemasan pencahayaan yang apik, disertai lelucon hingga obrolan ceplas-ceplos ala rakyat, menjadikan penonton berusia tua dan generasi muda tak beranjak selama pertunjukan. Nardayana menyisipkan lelucon segar dan kritik sosial melalui tokoh rakyat Nang Klenceng dan Nang Eblong. Kedua tokoh itu punya bentuk lucu, dari kepalanya yang botak dan berkucir, serta gigi tonggos. Kedua tokoh yang dia mainkan inilah yang membuat Nardayana dikenal sebagai dalang Cenk Blonk.

Awal pentas tahun 1992, Nardayana menggunakan nama kelompoknya, Gita Loka. Tiga tahun kemudian ia menggunakan nama Cenk Blonk hingga kini.

Tiyang (saya) tidak sengaja, sebelum mentas mendengar obrolan beberapa orang sambil menunggu pertunjukan mengatakan wayang Cenk Blonk mau mulai, ayo cepat cari tempat. Tiyang tertarik dan mengganti Gita Loka menjadi wayang Cenk Blonk,” kata Nardayana di rumahnya, Desa Belayu, sekitar 40 kilometer dari Denpasar.

Penggunaan huruf K menggantikan G pada Nang Klenceng (Cenk) dan Nang Eblong (Blonk), lanjut Nardayana, agar terkesan lebih gaul. Lagi-lagi ini juga menjadi bagian cara menarik penonton. Apalagi, saat itu ia belum berinovasi dengan tata pencahayaan warna-warni.

”Setiap hari, tiyang memperbarui bahan guyonan atau kritik sesuai tren berita-berita di media massa atau masyarakat sekitar Bali. Tiyang tetap perlu memerhatikan siapa saja penonton saat pertunjukan. Ya, biar nyambung dengan penontonnya dan mereka terhibur,” ujarnya.

Berawal dari kesedihan Kepiawaian mendalang berawal dari kesedihan Nardayana terhadap sebagian masyarakat yang meninggalkan pertunjukan seni wayang kulit. Sekitar tahun 1989 dia bertekad mengembalikannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com