Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remunerasi, Inti Reformasi Birokrasi?

Kompas.com - 16/06/2010, 12:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Program reformasi birokrasi belum sepenuhnya dipahami dan diikuti dengan perubahan pola pikir dan pola budaya birokrasi secara umum. Hal itu diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan.

"Adanya aggapan bahwa reformasi birokrasi identik dengan remunerasi atau tunjangan kinerja semata merupakan bukti belum dipahaminya makna dari reformasi birokrasi," kata Mangindaan saat memberikan pengarahan dalam Rakerja Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Negara, di Istana Wapres Jakarta, Rabu (16/6/2010). Hadir dalam acara itu Wapres Boediono sekaligus membuka Rakerja, Mendagri Gamawan Fauzi, serta Kepala BPKP Mardiasmo.

Padahal, remunerasi adalah pemberian penghargaan yang dikaitkan dengan prestasi atau kinerja aparat birokrasi, tetapi remunerasi bukan intisari reformasi birokrasi. "Program remunerasi memang penting, tetapi jauh lebih penting adalah agenda reformasi birokrasi yang hasilnya ditunggu masyarakat luas," kata Mangindaan.

Kalau dianalisis, katanya, reformasi birokrasi saat ini telah kelihatan hasilnya, sekalipun di sana-sini masih terdapat kekurangan dan kendala. Kendala dimaksud, antara lain, belum secara maksimal dapat mencapai sasaran pembenahan aspek kelembagaan, tata laksana, manajemen sumber daya manusia aparatur, akuntabilitas, pelayanan publik hingga belum dikembangkannya sistem monitoring dan evaluasi yang komprehensif dan terpadu secara nasional.

Menpan mengakui, upaya mewujudkan birokrasi yang efisien dan efektif sebagaimana harapan masyarakat tidak mudah. "Di negara maju saja, pelaksana reformasi birokrasi menunjukkan waktu yang panjang dan terus berjalan sampai sekarang," katanya.

Hal paling penting harus dipahami adalah reformasi birokrasi tidak bisa dilihat sebagai suatu bagian parsial, tetapi merupakan bagian integral dai pembaharuan sistem administrasi negara yang mencakup, antara lain, bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com