Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Indikasi Kejagung Ingin Persidangan

Kompas.com - 11/06/2010, 11:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menurut Ketua Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia Hasril Hertanto, berkas perkara Bibit-Chandra sebaiknya dilimpahkan ke pengadilan. Seperti diberitakan, kedua pimpinan KPK tersebut disangka melakukan penyalahgunaan wewenang dan upaya pemerasan terkait kasus korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu di Departemen Kehutanan (sekarang Kementerian Kehutanan) dengan tersangka Anggoro Widjojo.

"Dengan demikian, bisa jelas apakah perbuatan (penyalahgunaan wewenang dan upaya pemerasan) benar-benar dilakukan atau tidak. Jika masuk ke pengadilan, dan divonis bebas, maka kasus ini sudah tidak bisa diapa-apain lagi," ujar Hasril ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (11/6/2010) di Jakarta.

Selain itu, lanjut Hasril, pengadilan juga dapat mengungkap siapa yang sebenarnya berada di balik kasus ini. Walau demikian, Hasril mengakui bahwa langkah pengajuan berkas ke persidangan tetap saja mengandung risiko keberpihakan. "Maka dari itu, kami berharap hakim yang menangani kasus ini jujur dan obyektif," tambahnya.

Hasril mengatakan, sikap Kejaksaan Agung yang mengambil langkah hukum peninjauan kembali terkait kasus Bibit dan Chandra seolah mempermainkan publik. Dia juga mengatakan, Kejagung tidak dapat memenuhi persyaratan pengajuan PK.

"Jika dikatakan putusan hakim memperlihatkan suatu kekhilafan, maka saya tidak melihat hal tersebut. Dalam putusannya, terlihat sangat formalitas pemeriksaannya. Hakim hanya melihat tidak terpenuhinya syarat-syarat SKPP. Dalam SKPP memang tidak ada alasan sosiologis. Kalau deponeering (mengesampingkan kasus Bibit-Chandra demi kepentingan umum), baru ada alasan sosiologis," tambah Hasril.

Menurut dia, Kejagung sejak awal memang berniat melimpahkan perkara ini ke pengadilan. "Hal ini tercermin dari pernyataan Jaksa Agung (sebelum SKPP dikeluarkan) bahwa, untuk kasus ini, bukti sudah cukup dan siap dilimpahkan ke pengadilan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

    Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

    Nasional
    Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

    Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

    Nasional
    Halalbihalal Merawat Negeri

    Halalbihalal Merawat Negeri

    Nasional
    Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

    Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

    Nasional
    Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

    Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

    Nasional
    Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

    Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

    Nasional
    Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

    Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

    Nasional
    Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

    Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

    Nasional
    Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

    Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

    Nasional
    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Nasional
    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    Nasional
    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    Nasional
    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com