Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Bibit-Chandra Makin Tak Pasti

Kompas.com - 10/06/2010, 18:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Pakar Hukum Tata Negara Saldi Isra menilai, posisi Bibit-Chandra semakin tidak pasti menyusul dipilihnya opsi permohonan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang memenangkan Anggodo Widjojo.

"Semakin dalam ketidakpastian. Posisi mereka tetap tersangka. Banding akan ditolak, " ujarnya saat ditemui seusai acara "Uji Sahih Buku Hukum Acara Konstitusi" di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (10/6/2010).

Saldi sebelumnya sudah memperkirakan korps kejaksaan akan memilih opsi untuk mengajukan Peninjauan Kembali.

"Karena saya sudah memperkirakan mereka akan gunakan tangan pengadilan untuk mendorong ke pengadilan, " jelasnya.

Selain terombang-ambing, Saldi melanjutkan, dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit-Chandra yang masih tidak jelas nasibnya akan mempengaruhi kinerja dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Mereka akan semakin kehilangan percaya diri. Sekarang saja sudah hidup segan mati tak mau," tandasnya.

Namun, bermasalahnya dua pimpinan KPK dalam kasus hukum masih dapat diobati melalui salah satu cara, yakni KPK harus mampu menyelesaikan kasus-kasus yang sampai dengan saat ini masih terkendala. Dengan begitu, meski masih mendapat cobaan di aspek hukum, lembaga anti korupsi tersebut akan mendapatkan banyak dukungan.

"Mereka masih punya kesempatan untuk diyakinkan dan dipercaya kalau mereka mau menyelesaikan kasus-kasus. Sekarang semua terkendala, kenapa dukungan publik menurun, karena Bibit-Chandra belum bayar hutangnya kepada pendukung. Rasanya rakyat kerja tanpa pamrih. Mereka berharap bekerja optimal, tapi nggak ada apa-apa, " tandasnya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung lebih memilih upaya Pengajuan Peninjauan Kembali (PK) atas SKPP Bibit-Chandra yang ditolak oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Nasional
    TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

    TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

    Nasional
    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Nasional
    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Nasional
    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Nasional
    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Nasional
    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Nasional
    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Nasional
    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com