Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Batal Bertemu Pangeran Charles

Kompas.com - 28/05/2010, 00:02 WIB

OSLO, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (27/5/2010) siang, batal bertemu dengan Pangeran Charles di sela-sela Konferensi tentang Perubahan Iklim dan Cuaca (Oslo Climate and Forest Conference).

Alasannya, Pangeran Charles tengah bertemu dengan salah satu kepala pemerintahan negara lain pada saat yang sama. Padahal, agenda pertemuan Presiden Yudhoyono dengan Prince of Wales itu sudah dijadwalkan dalam agenda tertulis kunjungan Presiden. Namun, menurut sumber Kompas, Kamis siang, Presiden Yudhoyono, yang pada Rabu malam dijamu santap malam bersama dengan Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, duduk berdampingan dengan Pangeran Charles dan banyak berbincang-bincang mengenai masalah lingkungan dan konservasi hutan. "Akibatnya, pertemuan khusus dengan Pangeran Charles ditiadakan," ujar sumber itu.

Joging di Holmenkollen

Sebagai gantinya, tambah sumber tersebut, Presiden Yudhoyono akan joging di seputar hotel tempatnya menginap, yaitu di Holmenkollen Park Hotel Rica, Oslo, Norwegia. Saat joging itu, Presiden Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono akan didampingi sejumlah menteri kabinet yang mendampinginya dalam kunjungan kerja selama empat hari di Norwegia.

"Loh, kalian enggak joging?" tanya Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto yang sudah menggunakan baju olahraga lengkap kepada Kompas.

Kompas yang tengah berbincang-bincang dengan Staf Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim Dirgahayu Agus Purnomo pun terkejut. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Emil Salim, yang juga telah berpakaian olahraga lengkap, ikut mengajak untuk berolahraga.

Adapun Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan serta Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng baru saja membeli pakaian olahraga. "Nih, saya baru beli bajunya. Saya nyusul aja ya ke Holmenkollen," ujar Zulkifli yang masih menggunakan setelan jas lengkap. (HAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com