Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Anas, Andi Pun Meluncurkan Buku

Kompas.com - 20/05/2010, 21:18 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Sehari menjelang Kongres Nasional II Partai Demokrat, salah seorang calon ketua umumnya Andi Mallarangeng meluncurkan buku Merebut Masa Depan di Hotel Sheraton Inn Kota Bandung, Kamis (20/5/2010) malam.

Buku setebal 112 halaman itu memaparkan buah pikiran pria kelahiran Makassar 14 Maret 1963 terkait strategi membangun Partai Demokrat menjadi partai modern yang menawarkan sebagai partai tengah.

Peluncuran buku Merebut Masa Depan dari Andi itu menyusul peluncuran buku oleh calon ketua umum lainnya Anas Urbaningrum yang juga melepas buku terbarunya Revolusi Sunyi.

Andi dan Anas merupakan dua diantara kandidat ketua umum Partai Demokrat yang bersaing ketat meraih posisi pucuk pimpinan di partai berlatar warna biru itu. "Partai Demokrat merupakan jalan untuk membangun kebersamaan bukan untuk memperdalam perbedaan. Partai Demokrat harus merebut masa depan dan ikut menetapkan masa depan bukan ikut arus perubahan semata," kata Andi.

Dalam bukunya, Andi yang saat ini menjabat Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) menawarkan konsep partai tengah dan modern. Andi juga memaparkan apa yang dimaksud dengan partai tengah, mengapa konsep ini cocok di Indonesia serta alasan Partai Demokrat perlu memilih konsep partai tengah.

Andi menyebutkan perlunya parpol dikritik, perlunya mengkaji kelemahan, menetapkan strategi yang harus ditempuh. Selain itu menempatkan hubungan Partai Demokrat dengan SBY sekarang dan di masa yang akan datang.

Selain itu, Andi juga menumpahkan gagasannya tentang mesin partai dalam konteks baru salah satunya dalam struktur dan hubungan cara kerja antar unit yang ada dalam partai di pusat dan daerah.

"Penguatan kelembagaan partai politik tidak bisa ditawar-tawar lagi, sehingga partai harus dibawa ke arah yang makin kuat lagi. Partai harus menjadi besar karena dibesarkan oleh rakyat," kata Andi.

Menurut Andi, Partai Demokrat harus makin dinamis dan responsif dan itu merupakan agenda konsolidasi partai dan bagian dari gerakan modernisasi partai. Tak hanya pada struktur partai tapi menyentuh pada hal-hal yang lebih sistemik sehingga seluruh organisasi dan kader adalah bagian untuk melangkah ke depan. "Modernisasi partai juga menyangkut penyiapan basis ideologinya," kata Andi.

Pada kesempatan itu, Andi membantah pendapat tentang modernisasi Partai Demokrat dilakukan dengan memisahkan dari bayang-bayang Susilo Bambang Yudhoyono. "Itu salah besar, partai politik didirikan oleh orang-orang besar. Justru modernisasi partai itu harus didorong untuk merealisasikan gagasan-gagasan besar pendiri-pendiri organisasi," katanya.

Meski harus mempertahankan gagasan partai, Demokrat tetap menjalin kerja sama dengan partai lainnya untuk merealisasikan gagasan besar untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com