Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Beber "Revolusi Sunyi" SBY-Demokrat

Kompas.com - 19/05/2010, 18:05 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, meluncurkan buku Revolusi Sunyi dalam sebuah diskusi di Aula Redaksi Harian Pikiran Rakyat Bandung, Rabu (19/5/2010).

Diskusi peluncuran buku itu juga menampilkan pembicara Dr Dede Mariana, Hendarmin Danadiredja dan Tjetje H Padmadinata. Buku setebal 374 halaman itu mengungkap kiat-kiat sukses Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memenangkan Pemilu 2009.

"Memang dipersiapkan dan dilakukan melalui tahapan dan kerja keras. Hasil itu tidaklah mengagetkan," tulis Anas Urbaningrum dalam kata pengantarnya.

Anas membeberkan pula ketelatenan partainya melakukan survei secara periodik dengan melibatkan semua elemen partai. Buku Revolusi Sunyi mengulas kesaksian bagaimana sebuah parpol bekerja keras menghadapi pemilu tanpa melakukan publikasi yang "gaduh".

Mantan anggota KPU dari Blitar, Jawa Timur itu juga memaparkan betapa strategi pemilu telah bergeser, paradigma lama tidak lagi ampuh untuk meraih suara.

Buku Revolusi Sunyi mengupas pula banyak analisis mengenai perilaku pemilih dalam pemilu, memasukkan unsur etika dan moral politik sebagai salah satu alasan pilihan.

Menurut Anas, cukup banyak bertebaran ide dan pelajaran berharga, tidak hanya berkenaan dengan seni politik, namun juga berhubungan kuat dengan kalkulasi penentuan masa depan bangsa.

"Unsur-unsur itu dalam renungan saya tidak hanya menjadi kunci sukses dalam meraih kemenangan politik, namun ada unsur-unsur dan nilai universal yang merupakan prinsip pokok dalam berpolitik," katanya.

Katanya lagi, "Catatan penting, semua itu dilakukan secara diam-diam, bergerak maju dan cepat tanpa harus melahirkan kegaduhan. Fenomena SBY dan Partai Demokrat mencerminkan telah terjadinya sebuah revolusi sunyi," kata Anas lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com