Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno Takut Diracun seperti Munir

Kompas.com - 16/05/2010, 09:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kabareskrim Komjen (Pol) Susno Duadji yang kini mendekam di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, berhati-hati dalam mengonsumi makanan.

Susno takut bernasib seperti almarhum Munir, aktivis HAM yang tewas diracun karena gencar mengungkap buruknya penegakan hak asasi manusia (HAM) di Tanah Air.

Kekhawatiran di-Munir-kan mencuat setelah dia ditangkap Propam Mabes Polri saat hendak terbang ke Singapura untuk berobat mata pada 12 April 2010.

Saat itu, hampir lima jam lamanya Susno diperiksa. Namun, selama itu pula, Susno menolak minum setetes air pun yang disediakan petugas Propam Mabes Polri yang notabene anak buahnya.

Kekhawatiran tersebut kini semakin menjadi-jadi. Terlebih lagi, sejak 11 Mei 2010, Susno menjadi penghuni sel B-4 Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Kini ia terpisah dari keluarga, kerabat, pengacara, dan petugas medis Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) yang mengkhawatirkan keselamatan Susno.

Jenderal bintang tiga itu tak lagi leluasa mengonsumsi makanan dan minuman. Jam besuk keluarga pun juga dibatasi. Dengan demikian, Susno tak lagi bebas memakan makanan yang ia anggap steril.

Keluarga besar Susno pun mengikuti saran Mer-C supaya menjaga konsumsi makanan dan minuman Susno. Salah satu cara untuk mencegah hal buruk tersebut, Susno memilih puasa Senin dan Kamis.

Untuk tetap menjaga asupan buat Susno, pihak keluarganya pun akhirnya memilih membawakan makanan-minuman dari rumah. Ransum makanan selalu dibawa saat keluarga membesuk.

Hal itu diakui putri sulungnya, Indira Tantri Maharani, kepada Persda Network melalui pesan pendek. "Sekarang kami pakai solusinya, Mas," tulis Indira, Sabtu (15/5/2010).

Ibu dari Almer ini menuturkan, keluarga kerap membawakan banyak makanan untuk persediaan beberapa hari Susno di dalam tahanan.

Hal ini dilakukan terutama karena keluarga pernah memiliki pengalaman buruk. Ketika baru beberapa hari ditahan, Susno tidak sempat sahur lantaran keluarga dilarang membawa makanan Susno.

"Setiap datang, kami langsung bawa makanan buat bapak untuk beberapa hari ke depan," lanjutnya.

Jadi, Susno layaknya santri yang tiap bulan mendapat paket makanan?

Indira hanya tertawa dalam pesannya yang dikirim ke Persda Network. "He-he-he.... Sama kaya begitu deh. Jadi, bapak dapat ransum buat persediaan," ulasnya.

Ia berdoa agar ayahnya selalu mendapat lindungan dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sementara itu, senior Susno, Brigjen (Purn) Marsudi Hanafi mengatakan, tindakan antisipatif seperti itu perlu dilakukan.

"Tindakan protektif itu sudah kita antisipasi. Kan keluarga sudah mengurusi makan dan minum untuk dia (Susno)," ujar Marsudi yang juga mantan Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Munir. (Tribunnews.com/Yogi Gustaman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com