Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Persatuan Lech Walesa

Kompas.com - 10/05/2010, 06:00 WIB

Keadaan darurat perang tidak cukup untuk menghentikan momentum yang telah diraih Solidarnosc. Akhirnya, pemerintah berunding dengan Solidarnosc yang lalu menuntun pada kekalahan rezim komunis.

Solidarnosc menjadi partai politik dan memenangi pemilu pada 4 Juni 1989 secara mutlak. Walesa terpilih sebagai presiden tahun 1990-1995.

”Saya meyakini apa yang saya lakukan. Maka, tujuan saya berbicara di sini adalah membuat Anda yakin pada diri Anda sendiri,” ujar Walesa.

Semua capaian Polandia sekarang, kata Walesa, adalah hasil dari sejarah dan masa lalu. Polandia telah berhasil meminggirkan sejumlah perbedaan dan berusaha mengatasi sejumlah perbedaan lainnya.

Tak hanya itu, Polandia berusaha keras mengejar ketinggalan dari negara-negara lain yang telah lebih dulu menerapkan demokrasi. Dengan jeli, negara itu mempelajari demokrasi yang telah teruji di berbagai negara dan menerapkannya.

”Kami menuju arah yang benar dalam perubahan. Polandia cepat belajar demokrasi, dan kami siap mengikuti pelajaran yang baik,” kata Walesa.

Bukan lelucon
Setelah melewati proses transisi itu, satu impian Walesa yang masih ingin dicapainya adalah membangun sebuah ”Eropa Serikat”, di mana terdapat struktur yang lebih kuat dan bersatu dalam menjawab tantangan global.

”Anda sudah memulainya di sini. Barangkali nanti bisa saja muncul Asia Serikat. Ini terdengar seperti lelucon, tetapi ini sama sekali tidak lucu,” tutur Walesa.

Untuk itu diperlukan nilai-nilai bersama yang lebih besar lagi. Semakin besar strukturnya, semakin dibutuhkan nilai-nilai tersebut.

Separuh umat manusia meyakini bahwa semangat semacam itu sudah hilang. Akan tetapi, Walesa menegaskan, tidak ada hal yang tidak mungkin dilakukan.

”Dulu kami (Polandia) selalu bermusuhan dengan Jerman. Lihatlah kami sekarang, saling mencintai dan bekerja sama. Tak ada lagi pasukan menjaga perbatasan Jerman dan Polandia. Dan itu terjadi hanya satu generasi setelah revolusi saya. Jadi, jangan katakan (mimpi) itu tidak mungkin. Itu tidak benar,” ujar Walesa.(Fransisca Romana Ninik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com