Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemiringan Gedung Nusantara I Mengkhawatirkan

Kompas.com - 30/04/2010, 18:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pembangunan gedung baru bagi anggota DPR dinilai urgen dilakukan. Pembahasan mengenai pembangunannya tengah digodok oleh Badan Urusan Rumah Tangga.

Anggota BURT, Bambang Sutrisno, mengatakan, kondisi gedung yang dibangun sekitar tahun 1983-1987 itu sudah mengkhawatirkan. Gedung baru 33 lantai rencananya akan dibangun berdampingan dengan Gedung Nusantara I.

Ditargetkan, pembangunan selesai pada pertengahan tahun 2012. Lalu, bagaimana menjamin keselamatan penghuni Gedung Nusantara I saat ini? "Sementara ini kita suntik. Dalam bahasa konstruksinya itu suntik beton. Kita juga mengikat dengan rangka sehingga diperkuat," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/4/2010) malam.

Untuk upaya antisipasi, pengelola gedung juga mulai mengurangi beban yang bisa membahayakan. "Misalnya, meja-meja yang tidak terpakai kita keluarkan. Kita menghindari penambahan bebanlah. Tapi parahnya, setiap hari beban bertambah juga dengan kertas-kertas," kata anggota Fraksi Partai Golkar ini.

Bambang mengungkapkan, gedung berkapasitas 800-900 orang itu kini dihuni dengan jumlah yang dua kali lebih banyak. "Gedung itu peruntukannya 800-900 orang. Dulu kan anggota DPR 500 orang. Sekarang, jumlahnya sudah 560 orang dan masing-masing anggota punya 1 staf ahli dan 1 asisten pribadi. Jadi bisa dibayangkan, berapa banyak yang sudah di dalamnya," ujarnya.

Menurut kajian Kementerian Pekerjaan Umum, Gedung Nusantara I DPR mengalami kemiringan sekitar 7 derajat. Bahkan, lantainya, menurut Bambang, sudah banyak yang retak-retak.

"Waktu gempa, kita deg-degan juga. Kalau karpetnya dibuka, lantai banyak yang sudah retak-retak," ujarnya. Pada tahap pertama, direncanakan pembangunan lantai basement hingga lantai 3 gedung. Untuk penbangunan ini dianggarkan sekitar Rp 250 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com