Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Garuda Masih 516 Juta Dollar AS

Kompas.com - 27/04/2010, 20:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Garuda Indonesia mencatatkan sisa beban utangnya sebesar 516 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,64 triliun dan diperkirakan baru lunas pada Desember 2016. Sebagian besar utangnya adalah kredit yang diperolehnya dari ECA atau lembaga kredit Eropa, yakni sekitar 320 juta dollar AS, dan selebihnya adalah utang pada Pertamina serta Angkasa Pura I dan II.

"Pada awalnya, utang Garuda itu mencapai 867 juta dollar AS, sekarang sudah berkurang menjadi 516 juta dollar AS. Sebagian kami bayar tunai, dan sebagian kami buy back (dibeli sebelum jatuh tempo, biasanya surat utang)," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar di Singapura, Selasa (27/4/2010).

Emir menyebutkan, dari 516 juta dollar AS sisa utang Garuda itu, sekitar 100 juta dollar AS merupakan utang kepada Bank Mandiri yang direstrukturisasi dengan cara ditukar dengan saham Garuda.

Kini, Garuda juga masih memiliki beban surat utang bersuku bunga mengambang atau floating rate note alias FRN yang masih tersisa 86 juta dollar AS, dari posisi awalnya 131 juta dollar AS. Selebihnya adalah utang-utang Garuda kepada sesama BUMN, baik Pertamina (utang pembelian bahan bakar) maupun Angkasa Pura I serta II.

Sisa utang pada ECA (sebesar 320 juta dollar AS) telah direstrukturisasi sehingga Garuda harus mencicilnya sebesar 45 juta dollar AS per tahun. Adapun utang kepada Pertamina serta pada Angkasa Pura I dan II dilunasi dengan mencicil selama tujuh tahun.

Garuda mengurangi FRN dengan cara cash buy back. FRN ini adalah utang-utang korporasi peninggalan masa Orde Baru yang tidak produktif. FRN pertama kali diterbitkan Garuda tahun 1993. Ketika itu dana yang diperoleh dari utang tidak dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha atau investasi, tetapi untuk menutup masalah aliran uang tunai korporasi. Keberadaannya tidak produktif bagi Garuda.

Total FRN yang sudah diterbitkan Garuda mencapai 360 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,6 triliun. Namun, kemudian berkurang karena jatuh tempo hingga menjadi 131,4 juta dollar AS. Kemudian dengan buy back tinggal tersisa 86 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com