Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Informasi Kelautan dan Perikanan

Kompas.com - 22/04/2010, 11:39 WIB

Oleh Hemat Dwi Nuryanto

Saat ini berbagai produk perikanan tangkap dalam kondisi stagnan. Sebab, nelayan mengalami keterbatasan alat tangkap, terutama kapal, dan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi teknologi tentang kelautan dan perikanan. Langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk pengadaan ribuan kapal tangkap bagi nelayan tidak akan optimal tanpa dukungan sistem informasi yang menggambarkan kondisi terkini kelautan dan perikanan.

Diperlukan solusi terintegrasi berupa e-ocean fisheries government, yakni sistem informasi tentang kelautan dan perikanan berbasis sistem informasi geografis (SIG) dengan kemampuan business intelligent serta memiliki keandalan interoperabilitas sehingga bisa berbagi informasi secara luas. Selain itu, berbagai basis data perikanan global dapat diakses. Contohnya, fisheris global information system yang menyediakan informasi seperti statistik perikanan, peta sebaran ikan menurut spesies, isu dan topik perikanan aktual, budidaya, perikanan laut, serta teknologi penangkapan.

Data tersebut tersedia kapan dan di mana saja kita perlukan. Selain itu, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) juga telah menyediakan data dan informasi penting tentang bagaimana profil perikanan di suatu negara dapat dipilih dengan mudah melalui situsnya.

Pada prinsipnya pengembangan e-ocean fisheries government merupakan sistem informasi nasional yang berkemampuan inteligensi sehingga pelaksanaan program dan tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan akan lebih efektif. Sistem memiliki muatan dari banyak aspek, yaitu aspek ekologi, ekonomi kelautan, masalah sosial wilayah pesisir, dan tata kelola pulau-pulau kecil.

Sistem harus mudah diakses, diperbarui setiap saat, dipantau, sekaligus berfungsi sebagai sistem informasi ekosistem nasional yang saat ini telah menjadi isu penting dunia. E-ocean fisheries government bertujuan memberikan informasi yang lengkap tentang kondisi kelautan nasional, baik dari sisi sumber daya laut, keadaan perairan, cuaca, kejadian penting di laut (kecelakaan ataupun insiden), tanda-tanda navigasi laut yang sangat membantu bagi kapal berlayar di lautan kita, dan segala informasi mengenai laut.

Selain itu, data antardepartemen bisa dipertukarkan secara mudah. Contohnya, data untuk kebutuhan deteksi dan pemberantasan aktivitas illegal perikanan, antara lain track kapal ikan (posisi, kecepatan, heading), basis data SIPI, SIKPI (identitas pemilik, perusahaan, ukuran kapal, jenis alat tangkap, tanggal kedaluwarsa izin), basis data log book (jenis ikan, lokasi), basis data parameter biologi laut (klorofil, up-welling), serta basis data batas WPP.

Keberadaan ikan

Dalam kegiatan penangkapan ikan, pertanyaan klasik yang sering kali mencuat adalah di mana ikan di laut berada dan kapan bisa ditangkap dalam jumlah cukup besar. Pertanyaan penting itu perlu dijawab. Apalagi, usaha penangkapan dengan mencari habitat ikan yang tidak menentu (asal-asalan) menimbulkan risiko tinggi, yaitu pemborosan BBM, waktu, dan tenaga nelayan.

Dengan mengetahui di mana ikan bisa ditangkap dalam jumlah besar, tentu biaya operasi penangkapan bisa dihemat. Salah satu solusi terbaik adalah mengombinasikan kemampuan SIG dan pengindraan jauh kelautan. Dengan teknologi pengindraan jauh, faktor-faktor lingkungan laut yang memengaruhi distribusi, migrasi, dan kelimpahan ikan dapat diperoleh secara berkala, cepat, dan dengan cakupan area yang luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com