Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bentuk KKIP

Kompas.com - 16/04/2010, 21:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Untuk mendorong peningkatan produksi industri pertahanan dalam negeri melalui kebijakan yang makro, pemerintah membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Komite akan dipimpin dan dibina oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan dibantu oleh sejumlah menteri teknis lainnya.

Pembentukan KKIP akan dituangkan dalam sebuah peraturan presiden atau perpres yang diterbitkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, rancangan pembentukan KKIP masih dalah tahap pembahasan.

Purnomo mengatakan hal itu saat ditanya pers seusai mengikuti rapat terbatas mengenai revitalisasi industri pertahanan di Kantor Presiden, Kompleks Istana, jakarta, Jumat (16/4/2010). Rapat yang dipimpin Presiden Yudhoyono dihadiri tiga Menteri Koordinator dan sejumlah menteri terkait lainnya.  

Sementara, dalam pidato pengantarnya sebelum ratas Presiden mengatakan, revitalisasi industri pertahanan sangat penting sehingga industri-industri pertahanan tersebut harus dioptimalkan.

Presiden mengakui, sebelum krisis, industri pertahanan nasional berada pada tingkatan yang cukup maju dengan daya saing yang cukup tinggi. Akan tetapi, setelah krisis datang, terjadi banyak persoalan.

"Oleh sebab itu, setelah ekonomi kita pulih kembali, saatnya sekarang ini untuk benar-benar melakukan revitalisasi dan pengembangan semua industri pertahanan kita agar lebih meningkat kemandiriannya, untuk meningkatkan sistem persenjataan serta perlengkapan dan peralatan pertahanan," tegas Presiden.

Tugas pokok

Lebih jauh, Purnomo mengatakan, tugas pokok KKIP adalah membina industri pertahanan dalam negeri yang setelah tahun 1998 terjadi kebangkrutan akibat krisis. "Kita akan membangun lagi industri pertahanan dalam negeri sesuai dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan ekonomi kita," tambah Purnomo.

KKIP, lanjut Purnomo, juga akan menyusun rencana induk dan cetak biru industri pertahananan dengan mengutamakan produksi dalam negeri. "Di sini, kita akan mulai membangun kapal-kapal yang jauh lebih besar seperti korvet sepanjang 120 meter dan pesawat tempur. Sekarang ini, kemampuan industri pertahanan kita hanya sebatas membangul kapal-kapal patroli dengan panjang antara 50-60 meter," kata Purnomo.

Purnomo menyatakan, KKIP juga akan bertugas mendorong percepatan pembangunan kekuatan pokok minimal TNI untuk operasi militer dengan pendanaan dari APBN. Namun, hitungan angkanya masih belum final ditetapkan Pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com