Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Kerawanan Bencana di Indonesia

Kompas.com - 16/04/2010, 13:15 WIB

Masalahnya, menurut Komandan Satuan Kapal Bantu Armada RI Kawasan Timur ini, karena wilayah Indonesia luas, menggerakkan potensi SAR ini memakan waktu. Kapal rumah sakit, misalnya, hanya KRI dr Soeharso yang dimiliki masyarakat Indonesia.

Sementara itu, koordinasi menjadi masalah tersendiri, tetapi bisa diatasi dengan latihan rutin bersama. Menangani korban dengan berbagai peralatan seperti tandu Neil Robinson (NR), hoist collar, resque net, dan tandu air perlu dibiasakan supaya tidak gugup ketika musibah benar-benar terjadi.

Hal ini dibenarkan Kepala Subseksi Latihan Basarnas Surabaya Gatot Ibnu Wibisono. Latihan rutin, menurut dia, membuat Basarnas dan berbagai institusi masyarakat siaga dan lebih terampil.

Koordinator tim medis latihan SAR, Kolonel Laut (K) dr Arie Zakaria SpOT FICS, menegaskan tim penolong yang mencari korba juga harus mampu mengidentifikasi korban paling kritis yang perlu dibawa lebih dulu ke rumah sakit terdekat.

TNI AL sendiri selalu bersiap menangani bencana sebab hal ini rawan terjadi di Indonesia. Selain itu, operasi militer selain perang adalah bertugas di daerah bencana. Karenanya, TNI dan Basarnas umumnya menjadi yang terdepan dalam menangani korban bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com