Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mafia UN Makin Menggurita

Kompas.com - 16/04/2010, 11:05 WIB

Oleh Mohammad Hilmi Faiq

KOMPAS.com - Seusai ujian nasional hari pertama, dua siswa sebuah sekolah menengah atas negeri di Medan dipanggil kepala sekolah. Mereka juga dimintai keterangan oleh anggota polisi dari Kepolisian Kota Besar Medan. Pokok masalahnya, dua siswa itu kedapatan membawa catatan formulasi jawaban UN salinan dari pesan singkat atau SMS bocoran jawaban soal UN yang mereka beli melalui sindikat pembocor soal.

Ada siswa mengaku bahwa mereka membayar Rp 5 juta untuk siswa satu kelas per mata pelajaran. Mereka membayar secara tanggung renteng Rp 125.000 sampai Rp 150.000 per siswa.

"Ada teman kami yang menjadi koordinator. Dialah yang menghubungi penjual jawaban soal UN itu. Saya tidak tahu siapa orangnya," kata salah satu peserta UN.

Jawaban-jawaban itu datang secara rutin melalui SMS sehari sebelum mata pelajaran terkait diujikan. Jawaban disusun berdasarkan jenis paket soal dan ditata sedemikian rupa dalam bentuk deretan lima huruf untuk lima soal.

Untuk menjawab soal Sosiologi nomor satu sampai lima, misalnya, siswa cukup menghafal deret huruf DDBAC. Bagi para siswa, menjawab deretan huruf itu jauh lebih mudah daripada mengingat sederet rumus geometri atau tabel periodik unsur kimia.

Sindikat pembocor soal sengaja memberi jawaban yang salah di beberapa nomor yang diberi tanda khusus. Tingkat kesalahan berkisar 10 persen sampai 20 persen dari jumlah soal. Prinsipnya, meskipun jawaban siswa ada yang salah, mereka masih bisa lulus mata pelajaran itu.

Strategi ini untuk menyiasati agar pemeriksa soal tidak mencurigai adanya kebocoran. Rupanya banyak siswa yang hanya mengingat-ingat deretan huruf itu tanpa mengingat nomor-nomor dengan jawaban salah. Muncullah beberapa jawaban salah dari para siswa secara seragam di lembar jawaban komputer (LJK) yang kemudian memunculkan kecurigaan.

"Kalau kesalahannya seragam seperti yang kami temukan di Medan, berarti memang ada kebocoran soal," kata Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Djemari Mardapi.

Sindikat pembocor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com