Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembersihan Reruntuhan Pabrik Swallow Terkendala Minimnya Alat Berat

Kompas.com - 21/03/2010, 11:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembersihan puing-puing reruntuhan bekas kebakaran di Pabrik Sandal Swallow, Jalan Kamal Raya, Jakarta Barat, terkendala kurangnya alat-alat berat. Proses evakuasi reruntuhan yang dilakukan pada Minggu (21/3/2010) hanya mengandalkan dua alat berat yang disewa oleh Pabrik Swallow.

"Alatnya masih minim. Kami dari pemadam kebakaran memang tidak punya alat berat untuk evakuasi semacam ini," kata Agus, petugas pemadam kebakaran dari sektor Cengkareng saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Seperti diberitakan, api sempat kembali berkobar di Pabrik Sandal Swallow, Sabtu (20/3/2010). Masih banyaknya bahan-bahan kimia yang belum dibersihkan diduga kuat menjadi penyebab api kembali menyala. Sebanyak 15 mobil pemadam dikerahkan hingga api akhirnya berhasil dijinakkan.

Proses pengangkatan puing-puing reruntuhan bangunan pabrik setinggi tiga lantai yang dilakukan hari ini memang dimaksudkan untuk segera membersihkan bahan kimia yang potensial tersulut api.

Agus mengatakan, petugas pemadam yang berjaga di lokasi, dari sektor Cengkareng dan Kalideres, hanya melakukan langkah koordinasi dan antisipasi jika api tiba-tiba kembali berkobar. Ia menuturkan, dua alat berat yang digunakan mengangkat reruntuhan ini disewa oleh pihak pabrik. "Kami hanya koordinasi saja, mengamankan kalau saat dibersihkan api nyala lagi," tuturnya.

Agus menjelaskan, api saat ini sudah tidak lagi tampak menyala. Namun, dua mobil pemadam kebakaran dan belasan petugas pemadam tetap bersiaga di lokasi. Berdasarkan hasil pemantauan di lokasi, kata Agus, hawa udara di bawah puing bangunan itu masih terasa sangat panas. "Hawanya masih kerasa panas. Kemungkinan masih banyak bahan baku kimia di bawahnya," tuturnya.

Seperti diketahui, Pabrik Swallow yang dibangun di atas lahan seluas lima hektar itu terdiri dari tiga lantai dengan konstruksi baja. Kebakaran hebat pada Kamis (11/3/2010) telah merobohkan bangunan kokoh tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com