JAKARTA, KOMPAS.com — Para tersangka teroris kelompok Aceh yang ditangkap Polri berkeinginan menjadikan Aceh sebagai wilayah Qaidah Aminag atau basis perjuangan. Mereka memimpikan terbentuknya Negara Islam Indonesia (NII) dan Dulah Islam Asia Tenggara.
Demikian dikatakan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang di Mabes Polri, Kamis (18/3/2010), ketika menyampaikan perkembangan penanganan terorisme. Keterangan diberikan berdasarkan hasil sementara pemeriksaan terhadap para tersangka.
Edward menjelaskan, salah satu anggota teroris bernama Ustaz Ubaid kepada kelompoknya mengatakan, kegiatan di Aceh berbeda dengan kegiatan yang selama ini dilakukan oleh Dr Azahari dan Noordin M Top dengan pengeboman. Ubaid kini masih buron.
Pimpinan latihan militer di Aceh, kata Edward, yaitu Ustaz Abu Yusuf alias Mustaqim, telah memerintahkan kepada kelompoknya agar turun ke desa-desa untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat agar dapat mendukung program kelompok mereka.
Menurut Edward, salah satu anggota teroris bernama Marzuki alias Tengku telah berhasil membuat seluruh warga desa di mana dia tinggal mendukung kelompok teroris. Marzuki telah tewas tertembak saat kontak senjata pada 4 Maret 2010.
Selain itu, kata dia, dua anggota teroris bernama Ustaz Kamal dan Yudi Zulfahri telah melakukan survei tempat-tempat LSM atau NGO asing serta lokasi kantor pemerintahan untuk melakukan penyerangan.
Keduanya telah melakukan survei di Kantor PBB atau UN di Banda Aceh, serta kantor-kantor polisi dan tentara. Kamal kini masih buron, sedangkan Yudi asal Aceh telah ditangkap tanggal 22 Februari 2010. Yudi adalah lulusan STPDN tahun 2006.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.