Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Kota Kreatif Segera Dicanangkan

Kompas.com - 11/03/2010, 09:47 WIB

KOMPAS.com — Akhir pekan ini, Sabtu (13/3/2010), Gubernur DKI Jakarta bersama Kadin Jakarta dan British Council akan mencanangkan Jakarta Kota Kreatif di Kota Tua. Pencanangan itu akan ditandai dengan pertunjukan spektakuler "Video Mapping" yang baru pertama kali digelar di Indonesia. Penampilan seni proyeksi tiga dimensi menggunakan peralatan canggih itu juga dimaksudkan untuk memberi makna baru pada ruang, layar, dan juga panggung.

Intinya, menyadarkan khalayak bahwa menjadi kreatif itu penting dan menampilkan hasil karya itu tak harus di panggung konvensional yang selama ini kita kenal.    

Industri kreatif sedang digalakkan oleh Kementerian Perdagangan Indonesia dengan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Upaya ini direncanakan untuk mendapatkan kontribusi perekonomian yang signikan. Ekonomi kreatif mencakup berbagai industri kreatif. Industri kreatif adalah industri dengan kekuatan pada kreativitas, keahlian, dan talenta yang punya potensi mengembangkan kesejahteraan dan menciptakan lapangan kerja yang mengeksploitasi daya cipta.

Terminologi cultural industry atau industri budaya mengacu pada industri yang mengombinasikan kreasi, produksi, dan komersialisasi dari konten kreatif yang intangible (tak benda). Kontennya, menurut United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organisations (UNESCO), dilindungi oleh copyright. Yang termasuk dalam industri budaya, antara lain multimedia, percetakan, audiovisual, dan sinematografi, beserta kerajinan dan desain.

Sementara itu, terminologi industri kreatif di dalamnya termasuk industri kreatif ditambah semua produksi artistik dan budaya. Industri kreatif juga memasukkan arsitektur dan periklanan sebagai aktivitas kreatif.

Menurut Project Manager Programme Team British Council Yudhi Soerjoatmodjo, program ruang kreatif membuka wawasan warga Jakarta tentang ruang kreatif dan memperluas pemahaman terhadap apa yang disebut panggung, kanvas, atau layer. "Intinya, media untuk berkreasi ada di sana (Kota Tua). Gedung-gedung tua di sana bisa jadi memikat jika saja pekerja kreatif bisa melihat panggung dan layar secara lebih luas."

Selain bangunan tua, lanjutnya, Taman Fatahillah serta seluruh kawasan hingga ke Kalibesar bahkan Museum Bahari, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pasar Ikan, Menara Syahbandar, bahkan Kampung Marunda bisa jadi ruang kreatif. Menampilkan sebuah pementasan tak selalu harus di dalam gedung karena panggung tersedia di mana-mana, demikian pula dengan kanvas dan layar.                     

Sejak 7 Maret hingga 13 Maret, puncaknya, British Council sudah menggelar rangkaian acara yang dibuka dengan acara Jelajah Lima Museum di Kota Tua bekerja sama dengan Komunitas Jelajah Budaya. Kemudian pada 13 Maret, sejak pagi Kota Tua sudah diisi dengan workshop tentang ruang kreatif, mendatangkan pakar dari Inggris yang sudah berpengalaman menghidupkan kota tua mereka yang sempat terbengkalai.

Contoh sukses

Liverpool, Inggris, setelah Perang Dunia II dihadapkan pada tugas membenahi perumahan warga yang hancur kena bom. Lebih luas, membenahi kota yang sudah sejak tahun 1920-an morat-marit. Tahun 1950-an dan 1960-an kota ini gencar membangun kembali pusat kota mereka dan perumahan warga dalam bentuk flat. Sebuah perubahan dari rumah di darat dengan teras menjadi rumah di gedung bertingkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com