PEMALANG, KOMPAS.com — Dulmatin alias Joko Pitono (41) yang dikabarkan tewas dalam aksi penggerebekan di Toko Multiplus, Pamulang, Tangerang, Banten, dikenal oleh seangkatan teman sekolahnya cerdas dalam mata pelajaran Kimia.
”Dulmatin adalah sosok yang cerdas saat sekolah dan juga tekun beribadah jika dibandingkan teman lainnya,” kata rekan sekolah Dulmatin, Azarudin Masrur, di Pemalang, Selasa (10/3/2010).
Ia mengatakan, semasa sekolah, Dulmatin merupakan salah satu siswa yang mempunyai kemampuan menonjol di mata pelajaran Kimia. Namun, katanya, dengan kemampuan yang menonjol di bidang kimia, Dulmatin tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan lebih memilih untuk bekerja.
”Setelah lulus sekolah, Dulmatin langsung bekerja di Malaysia. Saya berpisah dengan dirinya (Dulmatin) sejak 1989 dan selanjutnya tidak pernah bertemu lagi,” katanya.
Menurut dia, selama berteman dengan anak pasangan dari Masniati dan Usman Sofi ini, Dulmatin tidak pernah menunjukkan kegiatan yang aneh sehingga dirinya tidak percaya jika Joko Pitono melakukan serangkaian aksi peledakan bom. ”Yang saya ketahui, Dulmatin tidak suka jalan kekerasan, apalagi masuk dalam aliran Islam garis keras,” katanya.
Selain itu, katanya, keluarga Dulmatin termasuk keluarga terpandang yang cukup disegani masyarakat di daerah setempat. ”Jadi, kami kaget ketika mendengar kabar jika Dulmatin adalah seorang teroris yang paling dicari aparat kepolisian,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.