Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi Orangtua Tiri, Siapa Takut?

Kompas.com - 04/03/2010, 08:07 WIB

KOMPAS.com - Menjadi orangtua tidaklah mudah, ttulah yang sering orang bilang. Ya, menangani anak sendirian kadangkala tidak mudah untuk para orangtua, apalagi jika Anda adalah seorang single fighter yang tiba-tiba memiliki anak karena hasil pernikahan.

Pastinya Anda bingung dengan status baru Anda. Bukan hanya status istri atau suami yang Anda dapatkan tapi juga 'bonus' sebagai ibu atau ayah dadakan! Lalu, harus bagaimana? Tenanglah, jangan takut. Memang, anak Anda bukanlah yang Anda besarkan selama ini. Bahkan pengalaman menangani anak kecil saja terbatas pada pengalaman mengasuh keponakan Anda yang sedang nakal-nakalnya. Tak tahu harus memulai dari mana? Mungkin ada baiknya Anda memulai dengan menyimak artikel berikut.

Pada beberapa kasus istimewa, semua hal yang Anda takutkan tidak terjadi. Bahkan sebaliknya, Anda sangat menikmati keluarga baru, tapi bagaimana dengan yang sebaliknya? Ya, jangankan Anda, anak yang dibawa oleh pasangan Anda pun mungkin akan bingung dengan perubahan yang tiba-tiba ini apalagi bila Anda dan dia tidak terlalu dekat.

Tidak ada formula ajaib dalam menciptakan keluarga 'sempurna' tentunya karena setiap keluarga punya keistimewaan masing-masing. Tips berikut ini mungkin bisa membantu Anda untuk membuat keluarga baru Anda lebih istimewa.

Pelan-pelan saja
Jangan mengharapkan semua serba instan ataupun langsung terlihat hasilnya. Anda memang sangat menginginkan situasi yang akrab dengan segera dan bertanya-tanya apakah yang Anda lakukan benar atau salah bahkan jika si kecil mungkin terlihat tidak suka, Anda pun langsung panik dan bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan Anda. Wow...sabar sedikit, butuh waktu untuk membiasakan diri dengan seseorang, apalagi untuk menciptakan suatu hubungan yang akrab.

Mulailah dengan sikap yang santai, tahukah Anda bahwa anak-anak dapat mengetahui apakah Anda sedang bersikap 'pura-pura baik' ataukah memang baik. Bahkan mereka bisa menilai apakah Anda sedang tidak jujur karena memaksakan diri. Tenanglah, tidak perlu khawatir! Seiring  berjalannya waktu, akan mulai tercipta dengan sendirinya pengertian dari Anda dan si kecil sehingga ia bisa mengenal pribadi Anda dengan baik.

Faktor yang mempengaruhi hubungan Anda
Untuk anak yang kehilangan orangtua karena kematian atau karena perceraian membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menerima Anda sebagai orangtua barunya. Karena dengan hadirnya Anda, berarti hilanglah sudah harapan sang anak bahwa orangtua mereka akan kembali bersama lagi. Kekecewaan akan tetap melanda meskipun peristiwa perceraian sudah berlangsung bertahun-tahun lalu. Hal ini dapat menyebabkan mereka menjadi marah, bingung dan merasa terluka.

Selain itu, faktor usia juga sangat berpengaruh terhadap penerimaan situasi. Pada umumnya, yang lebih bisa menerima situasi ini berubah adalah anak yang masih kecil dibandingkan dengan yang sudah beranjak dewasa.

Hal penting yang sering dilupakan adalah seberapa lama mengenal pasangan Anda dan bersamanya sebelum Anda menikahi sang pasangan dan hidup bersamanya. Anak-anak terkadang merasa belum nyaman, dan jika Anda tidak terburu-buru untuk memulai hubungan baru ini, maka sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi. Semakin lama Anda masuk dalam kehidupan, biasanya mereka akan merasa lebih bisa menerima kehadiran Anda.

Yang paling penting adalah bisakah kehadiran Anda diterima oleh mantan pasangan Anda? Ini merupakan faktor yang sangat kritikal, karena jika sang mantan bisa menerima kehadiran Anda dalam kehidupan baru pasangan, maka biasanya akan lebih mudah bagi sang anak untuk menerima Anda. Dengan tidak adanya kebencian terhadap Anda akan tercipta hubungan komunikasi yang baik.

Kuncinya adalah komunikasi, kesabaran dan pengertian. Memang, kelihatannya mudah diucapkan, tapi percayalah, tiga hal ini merupakan kunci kesuksesan Anda dalam membina suatu hubungan bukan?

dr.Intan Airlina Febiliawanti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com