Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Berbincang yang Menyebalkan

Kompas.com - 26/02/2010, 17:36 WIB

KOMPAS.com - Percakapan, atau cara seseorang bertukar ungkap dengan orang lain merupakan perwujudan dari kepribadian, kecerdasan, dan spiritualitas seseorang. Apa dan bagaimana seseorang mengutarakan isi pikirannya menjadi hal terpenting, tak peduli lagi bagaimana ia berpenampilan setelah hubungan itu berlanjut. Namun, cara mengungkap atau berbincang yang salah bisa merusak persahabatan dan hubungan. Apa saja yang bisa membuat Anda menjadi orang yang tidak menyenangkan diajak bicara?

1. Menyabotase pembicaraan
Tipe ini seakan tak mau kalah dan ingin selalu yang lebih baik. Misal, Anda baru saja selesai menceritakan sebuah cerita lucu, tiba-tiba dia akan mengambil alih pembicaraan dengan mengatakan, "Aku ada cerita lebih lucu...." Orang seperti ini tak sepenuhnya ingin mendengarkan orang lain, tapi meminta perhatian penuh dari orang lain untuk mendengarkannya. Tipe ini senang untuk merasa lebih baik dan lebih seru dari orang lain, sekaligus mengecilkan orang lain. Seiring berjalannya waktu, orang ini akan mendominasi pembicaraan, membuat orang yang diajak bicara merasa frustasi.

2. Kontak mata

Kontak mata yang secukupnya amat penting untuk dilakukan. Ketika Anda menatap seseorang terlalu lama, maka orang yang ditatap akan merasa seperti diintimidasi dan tidak nyaman. Sementara ketika berbicara, tapi mata si lawan bicara ke sana ke mari, kita pun akan merasa tidak dihormati. Mengetahui ritme kontak mata yang pas amat penting.

3. Lelucon tak lucu
Tak semua orang bisa mengerti lelucon yang kita buat. Karenanya, Anda harus pandai-pandai menempatkan diri untuk melemparkan lelucon. Hal ini membutuhkan latihan dan upaya untuk mau belajar. Berbeda orang, berbeda pula selera humornya.

4. Membanggakan Diri
Amat tidak menyenangkan untuk mendengarkan pengalaman hidup seseorang tanpa diminta. Jadi, hindarilah membicarakan pengalaman hidup Anda terlalu banyak, tak perlu menyombongkan diri, cukup sampaikan apa yang perlu diketahui teman Anda tentang latar belakang saja sudah cukup.

5. Pesimis
Ada perbedaan antara rendah diri dan rendah hati. Jika Anda terus-terusan merendah dengan mengungkapkan yang buruk-buruk tentang diri sendiri, orang-orang pun akan merasa jengah. Tak ada orang yang suka mendengarkan hal-hal negatif terus menerus. Bahkan ketika kepesimisan itu dibungkus dengan hal yang positif sekalipun.

6. Jawaban yang tidak menarik
Menjawab pertanyaan dengan jawaban "ya" atau  "tidak" atau satu kalimat saja, akan mematikan pembicaraan. Jika Anda memang benar-benar tak ingin bicara lebih lama dengan orang tersebut, jawaban yang seperti itu cukup efektif mematikan pembicaraan. Namun, jika Anda merasa tertarik untuk bicara lebih lama dengan orang tersebut, cobalah untuk mengembangkan jawaban lebih banyak.

7. Terlalu banyak bicara
Anda mungkin tak ingin menjawab pertanyaan dengan kata-kata seadanya. Tapi Anda pun juga harus melihat respon orang yang diajak bicara. Karena jika terlalu banyak bicara, lawan bicara hanya akan mengingat bahwa Anda adalah orang yang senang bicara ketimbang isi pembicaraan tu sendiri. Percakapan adalah tentang keseimbangan: Berbagi tahapan dengan kecepatan yang setara akan mencapai ritme perbincangan yang bagus.

8. Terlalu pandai
Ada tipe orang yang "terlalu pintar" dan tak mau bergabung dengan orang yang tak memiliki ketertarikan yang sama. Setiap orang tentu ingin memiliki rekan bicara yang pandai, namun, tak ada yang suka dikuliahi, atau membuatnya merasa bodoh karena tidak memiliki minat yang sama. Cobalah untuk "turun ke bumi" dan mencoba menjalin perbincangan yang dimulai dari hal-hal umum. Jangan memandang orang lain rendah karena ia tak memiliki ketertarikan yang sama. Setiap orang, kan, berbeda.

Bagaimana menurut Anda, apakah ada tipe gaya berbincang yang tidak mengenakkan lainnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com