Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Takut Bisa Menjadi Kekuatan

Kompas.com - 23/01/2010, 15:59 WIB

KOMPAS.com - Seringkali rasa takut mengalahkan, dan bahkan menyulitkan kita untuk mengambil keputusan. Ingin berganti profesi, khawatir salah langkah. Punya potensi berkembang dalam karir, khawatir salah terka. Takut, menjadi alasannya; atau sebenarnya Anda tengah dimanja dalam zona nyaman?

Yusa Aziz, Coach dan CEO iCOACH, mengatakan sabotase diri (self sabotage) cenderung menutup kesempatan pengembangan diri. Sebagai ilustrasi, potensi Anda bisa bernilai milyaran tetapi Anda bertahan dengan kondisi saat ini senilai 100 juta, misalkan.

"Menjadi berbahaya ketika menjadi orang yang netral atau status quo. Dan 90 persen masyarakat berada dalam posisi netral, tidak berani bertindak dan bertahan dengan perasaan aman dan nyaman," papar Yusa dalam seminar yang diselenggarakan oleh Share Positive Minds bekerjasama dengan iCOACH di Sindang Reret Resto Jakarta.

Coach Yusa menegaskan rasa takut atau fear membuat seseorang tidak mampu maju dan berkembang. Ketakutan menjadi tidak sempurna, tidak diterima, gagal, menjadi ciri-cirinya.

Polanya, menurut Yusa adalah, alam bawah sadar membentuk self sabotage, lalu menutup segala kemungkinan untuk berkembang. Sederhananya, jika ingin berkembang hancurkan lebih dahulu self sabotage dalam diri Anda.

"Fear bisa menjadi kekuatan dengan mengubahnya menjadi keyakinan (faith), antusiasme (enthusiasm), tindakan (action) lalu kemudian menghasilkan (result)," jelasnya.

Bagaimana mensinkronkan otak kanan dan kiri Anda kemudian akan membantu Anda mengalahkan rasa takut? Setidaknya mulai dari tahap ini terlebih dahulu. Kemudian, Yusa menerangkan, perangi kebiasaan buruk dalam keseharian. Program diri sendiri dengan menulis hal positif, rekam, dan afirmasikan. Ini menjadi terapi personal yang bisa mengubah kebiasaan buruk Anda, yang disebut oleh Yusa sebagai mental block.

"Perubahan mindset semacam ini akan membantu seseorang dalam membuiat pilihan-pilihan dalam hidupnya,"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com