Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Sistem Kepartaian Diubah?

Kompas.com - 14/01/2010, 20:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti politik pada The Habibie Center, Sumarno, menilai sistem kepartaian di Indonesia saat ini ternyata menyebabkan pengambilan keputusan tak efektif.

"Sistem kepartaian terlalu banyak melahirkan partai politik yang menyebabkan banyak kekuatan dan kepentingan yang berpendar ke mana-mana," kata Sumarno dalam diskusi refleksi 2009 dan perspektif 2010 dengan tema "Ironis Demokrasi: Pemerintahan Rakyat yang Tidak Merakyat" di Kantor The Habibie Center Jakarta, Kamis (14/1/2010).

Menurut Sumarno, dalam sistem kepartaian saat ini, terlalu banyak "dilahirkan" partai politik sehingga terlalu banyak pula kekuatan dan kepentingan yang diusung. Alhasil, itu menyebabkan pengambilan keputusan di dalam pemerintahan menjadi tidak efektif dan pemerintahan presidensial pun sulit terbentuk secara lebih efisien.

Oleh karena itu, Sumarno menyarankan, sebaiknya ke depan Indonesia perlu melakukan penyederhanaan sistem kepartaian. Dengan sistem kepartaian yang lebih sederhana, diharapkan sistem pemerintahan presidensial bisa semakin kuat sehingga pengambilan keputusan pun menjadi lebih efektif, tidak seperti sekarang ini.

"Sekarang ini yang terjadi presiden harus berkoalisi dengan banyak partai politik sehingga harus mengakomodasi kepentingan banyak partai politik. Akhirnya bisa berdampak pada munculnya kesenjangan partai politik di pemerintahan dan di parlemen. Contohnya, apa yang terjadi pada Pansus Angket Century. Di pemerintahan mereka berkoalisi, tetapi di parlemen mereka malah menyerang pemerintah. Hal ini tidak lazim karena partai koalisi dengan pemerintah harusnya saling mendukung," ujar Sumarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com