JAKARTA, KOMPAS.com — Reaksi keras yang berujung pada ketegangan antara anggota Fraksi Demokrat Ruhut Sitompul dan Wakil Ketua Pansus Century dari Fraksi PDI-P Gayus Lumbuun dalam rapat pansus kemarin merupakan hal yang bisa dimengerti.
Sekjen Partai Demokrat Amir Syamsuddin meyakini, sikap Ruhut merupakan manifestasi kekesalan atas proses pemeriksaan yang kadang sudah "mengadili" terperiksa.
"Kadang-kadang perilaku teman koalisi, koalisi, maupun di luar koalisi di dalam pansus angket memang bisa memicu kejengkelan. Mereka berbuta hati dengan data awal, ingin mengadili dan membawa ukuran sekarang untuk menguji kebijakan yang diuji 2008. Wajar bagi beberapa rekan yang dengan cara sendiri bereaksi. Dan Ruhut, style-nya kan memang begitu," kata Amir kepada Kompas.com, Kamis (7/1/2010).
Walau demikian, Amir mengaku tetap menyesali insiden yang terjadi di hadapan publik tersebut. Ia khawatir, hal semacam itu berpotensi mengurangi substansi kerja pansus.
Lantas apakah akan ada tindakan terhadap Ruhut? "Tidak hanya ke Ruhut, yang lain-lain juga. Kebetulan lawan debat Bung Ruhut (Gayus Lumbuun) sering terlihat agak tegang. Kalau dirunut-runut, dia juga pernah dengan OC Kaligis, dengan Eggy Sudjana. Kelihatannya dituntut pengendalian emosi yang lebih baik, baik Ruhut maupun siapa pun juga," ujar Amir tanpa menjawab apakah ada langkah internal dari partainya.
Ke depannya, ia berharap perdebatan yang berlangsung di dewan dilakukan dengan cara cerdas dan santun. "Khusus Gayus dan Ruhut ada kejengkelan bertubi-tubi dari rekan-rekan Demokrat di sana, yang manifestasinya seperti itu. Tapi ke depan jangan terulang lagi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.