JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Demokrat mendukung usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid.
Bagaimana dengan mantan Presiden Soeharto? Usulan pemberian gelar yang sama sempat dicetuskan tak lama setelah Soeharto wafat pada awal 2008.
Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, Soeharto juga memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia.
"Pak Harto juga layak dianugerahi pahlawan nasional. Meskipun ada kekurangan, ada yang menolak, tapi beliau banyak jasa juga bagi bangsa," kata Anas kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/1/2010).
Menurutnya, yang terpenting adalah tidak memelihara dendam dan menghargai pemimpin bangsa. "Agar bangsa ini tidak larut dalam dendam, betapapun pemimpin kita pernah membuat kebijakan yang tidak tepat," ujarnya.
Terkait usulan banyak pihak untuk menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur, menurutnya, tak ada alasan untuk menolak usulan tersebut.
"Seperti ditegaskan Presiden SBY bahwa Gus Dur adalah Bapak Pluralisme dan Bapak Multikulturalisme. Dari dua hal itu saja, Gus Dur layak. Parameter lainnya banyak. Tapi Bapak Pluralisme dan Multikulturalisme menjadi poin mendasar," kata Anas.
Dia yakin, usulan penganugerahan pahlawan nasional kepada Gus Dur akan mendapat dukungan semua pihak. Namun, hal itu harus melalui serangkaian proses, mulai dari usulan, penilaian, hingga ke penganugerahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.