Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi Seni Lukis Masih Rendah

Kompas.com - 25/12/2009, 18:44 WIB

SALATIGA, KOMPAS.com - Apresiasi masyarakat Jawa Tengah terhadap lukisan masih tergolong sangat minim, sehingga tidak mengherankan bila ada galeri yang terpaksa tutup. Kondisi ini diperparah dengan belum mapannya infrastruktur penjembatan antara seni lukis yang berbahasa khusus dengan khalayak penikmatnya.

"Lukisan itu bisa disebut bahasa khusus dari pelukis yang tidak lazim digunakan sehari-hari. Bukan berupa kata-kata atau gestur, tetapi bahasa visual. Gambar. Untuk memahami bahasa ini, masyarakat memerlukan penerjemah," tutur Sabar Subadri, anggota Association of Mouth & Foot Painting Artists di Kota Salatiga, Jumat (25/12/2009).

Namun, tambahnya, penerjemah yang umumnya merupakan kurator atau kritikus seni itu masih belum banyak jumlahnya di Jawa Tengah. Tambahan pula, masih lebih sedikit lagi kurator yang mampu mengulas lukisan dengan bahasa sederhana, lugas, dan mudah dipahami khalayak ramai. Tidak jarang mereka menggunakan bahasa seni tinggi yang sulit ditangkap masyarakat awam.

Menurut Sabar, bila pada tataran sekadar apresiasi dalam pameran saja masih minim peminatnya, lebih parah keinginan membeli karya seni. Harga lukisan tergolong mahal dibanding hasil karya seni lain. Sebagai contoh, seni tarik suara. Harga lukisan bisa mencapai jutaan atau ratusan jutaan rupiah. Sementara seni tarik suara sudah bisa dinikmati melalui kaset yang harganya sekitar Rp 30.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com