Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TK-SD Karang Rejek II Dukung Prita

Kompas.com - 09/12/2009, 19:29 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Dukungan terhadap Prita, korban kasus pencemaran nama baik terhadap RS Omni, Jakarta, merambah ke sekolah di pedesaan. Murid-murid  TK dan SD Karang Rejek II, Wonosari, Rabu (9/12/09), menggalang aksi solidaritas di sela-sela jam istirahat sekolah, dengan mengumpulkan uang logam.

Uang yang terkumpul dari 50 murid TK dan 238 murid SD Karang Rejek II ini, mencapai Rp 227.000. Sehari sebelumnya, 26 guru dan karyawan di TK dan SD itu, sudah melakukan aksi solidaritas serupa dan bisa terkumpul Rp 300.000. Uang-uang logam ini terdiri dari pecahan Rp 100, Rp 200, dan Rp 500.

Kepala SD Karang Rejek II Tulus Joko Sarwono mengatakan, uang yang terkumpul ini akan diberikan ke Prita melalui sebuah perusahaan di Kota Yogyakarta yang menjadi pos pengumpulan koin untuk Prita. Penggalangan dana berupa uang koin (logam) ini untuk mendukung Prita yang mesti membayar ganti rugi Rp 200-an juta ke RS Omni.

“Aksi serupa sudah ada di mana-mana. Uang dari kami, sebenarnya sudah tidak diperlukan Prita. Namun ini sebagai solidaritas dari kami, pada guru, karyawan, dan siswa, yang merasa Prita adalah korban. Kami menyerahkan ke Prita, dan sudah ikhlas hendak digunakan untuk apa uang oleh dia. Yang membuat kami gembira dan terharu adalah penggalangan uang logam ini dari permintaan siswa,” ujar Tulus.

Saat istirahat sekolah, murid-murid TK dan SD Karang Rejek satu demi satu memasukkan uang logam ke kotak kardus bertuliskan “Peduli Koin Untuk Prita”. Dwi Susanto dan Bagus Tri, siswa kelas VI merelakan uang sakunya Rp 1600, sedangkan Dito dan Yoga, keduanya kelas III, dan Dita siswi TK, memasukkan uang Rp 500.

“Ini uang saku saya sehari. Nggak apa-apa. Ini sebagai dukungan bagi Mbak Prita, karena, masa curhat lewat facebook yang dikirim ke teman-temannya dianggap sebagai upaya pencemaran nama baik,” kata Bagus, yang mengikuti perkembangan kasus Prita lewat televisi. Berbeda dengan Bagus, Dito dan Yoga mengaku tidak tahu siapa itu Prita, apalagi mengikuti kasusnya.

Asri Fiatun, guru SD Karang Rejek II menambahkan, uang logam adalah nominal uang terkecil di negeri ini. “Seperti Prita, adalah gambaran wong cilik, rakyat kecil, yang coba mendapat keadilan di negeri ini dan tidak mendapatkannya. Kami mendukung Prita karena kami juga rakyat kecil. Semoga Prita mendapatkan keadilan,” kata Asri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com