Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Bibit-Chandra Sambut Baik SKP2

Kompas.com - 30/11/2009, 18:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Kuasa hukum pimpinan KPK nonaktif Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah menyambut baik keputusan Kejaksaan yang akan menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKP2) terhadap kedua kliennya. Rencananya, Selasa (1/12 )sore besok, Bibit-Chandra akan menerima SKP2 di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

"Kita apresiasi dalam konteks percepatan pengeluaran SKP2," kata salah satu kuasa hukum, Bambang Widjayanto, ketika dimintai tanggapan melalui telepon oleh Kompas.com, Senin (30/11).

Bambang mengatakan, dengan ketetapan SKP2 tersebut maka posisi kasus kedua kliennya menjadi jelas bahwa ada rekayasa dalam proses hukum dengan tuduhan pemerasan dan penyalahgunaan wewenang. "Semakin jelas posisi kasus pak Bibit-Chandra," ucap dia.

Bambang menambahkan, pihaknya juga mengapresiasi beberapa alasan yuridis dan sosiologi yang dijadikan dasar penetapan SKP2. Selanjutnya, pihaknya akan membicarakan keputusan tersebut dengan Bibit-Chandra. "Kita akan berkomunikasi. Ada beberapa hal yang akan kami diskusikan selanjutnya," ucapnya.

Dalam kesempatan sama Bambang menjelaskan, keputusan SKP2 berkaitan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi bahwa pimpinan KPK tidak bisa diberhentikan dari jabatannya ketika menjadi terdakwa dalam kasus pidana. Pemberhentian dapat dilakukan setelah berketetapan hukum tetap.

"Keputusan MK dan SKP2 saling berkaitan. Keputusan SKP2 nanti dikirimkan ke Presiden dan selanjutnya Presiden akan menerbitkan keputusan mencabutan SK pemberhentian sementara pak Bibit-Chandra dahulu," ucapnya.

"Setelah surat keputusan Presiden keluar, lalu dilakukan rehabilitasi. Tiga pejabat KPK sementara ditarik, dan Pak Bibit-Chandra aktif kembali menjadi pimpinan KPK," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com