Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Alor: Arus Kutub, Tarian Paus, dan Gendang Perunggu

Kompas.com - 28/11/2009, 03:24 WIB

Oleh Iwan Santosa dan Samuel Oktora

Pulau Alor, wilayah perbatasan Republik Indonesia-Timor Leste, memiliki segudang keunikan alam dan budaya. Perairan Alor menjadi lintasan paus dan terkadang memiliki arus bawah air sedingin -5 derajat celsius yang berasal dari lingkar Kutub Selatan.

Adapun masyarakat penghuni Pulau Alor memiliki budaya unik, yakni merawat ribuan gendang perunggu (moko) yang menjadi pusaka sekaligus mahar perkawinan adat setempat.

”Setiap tahun dua kali arus dingin melanda perairan Alor. Fenomena alam ini tidak banyak diketahui dunia internasional. Ikan-ikan menjadi lemas, bahkan mati, akibat terkena arus bawah air sedingin es,” kata Bupati Alor Simeon Th Pally, yang menerima Tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara (GDN) dan Kompas, Senin (23/11) malam di Kota Kalabahi.

Arus dingin itu terjadi dua kali pada Juni-Oktober setiap tahun. Arus dingin berlangsung selama tiga hari di perairan utara Alor.

Tanda kedatangan arus dingin, ujar Ismail, warga Pulau Alor, burung-burung berdatangan ke laut untuk mematuk ikan yang terapung-apung di permukaan. Kawanan lumba-lumba juga tiba-tiba berkeliaran di permukaan di dekat pesisir mendekati kelompok burung. ”Biasanya warga turut memanfaatkan momen itu untuk mengumpulkan ikan yang mati atau lemas,” ujar Ismail.

Kawanan paus yang bermain di teluk dangkal di utara Alor menambah keunikan alami perairan Alor. Tim GDN dan Kompas berulang kali mendapati kawanan Paus bermain di permukaan dalam radius 30 meter dari pantai.

Secara adat, masyarakat Alor pantang memburu paus. ”Kalau di sini tidak boleh memburu paus. Kalau di Lamalera, pasti sudah diburu warga yang melihat paus berada di dekat pantai,” ujar beberapa nelayan di sebuah teluk di Desa Kabola tidak jauh dari Bandara Alor di Desa Mali.

”Paus bagi orang Alor harus dilindungi seperti sesama manusia. Ada kepercayaan turun-temurun untuk tak membunuh sejumlah makhluk hidup di masyarakat Alor,” kata Simeon Th Pally.

Terumbu karang menambah pesona Laut Alor. Ada 43 titik penyelaman di sekitar Pulau Alor yang diklaim memiliki keindahan kedua setelah taman laut di perairan Karibia, Hindia Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com