JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sikapnya terhadap rekomendasi yang dikeluarkan Tim Delapan terkait kasus Bibit-Chandra dan kasus Bank Century, Senin (23/11) malam.
Menurut Ketua Lingkar Masyarakat Madani Ray Rangkuti, bahasa yang digunakan Presiden banyak yang mengambang dan tidak menyatakan ketegasannya terhadap dua kasus yang menyedot perhatian hampir seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya juga tidak tahu, dari awal kita berharap Presiden akan memberikan pidato yang jelas dan terang. Tapi ternyata lebih banyak bunganya daripada isinya," ujarnya di kantor Imparsial.
Menurut Ray Rangkuti, selama 30 menit SBY berpidato, hanya 10 menit yang bisa dimengerti, yaitu akan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian dan kejaksaan. "Tapi itu juga tidak jelas. Pernyataan itu berbeda dengan pidato sebelumnya yaitu akan meneruskan kasus di luar pengadilan," kata dia.
Selanjutnya Ray mengatakan, pernyataan Presiden mendukung hak angket Century tidak sesuai dengan kenyataan. Pasalnya, Presiden tidak meminta Fraksi Demokrat untuk menyetujui hak angket Century. "Kalau mendukung seharusnya ia mendorong Fraksi Demokrat untuk mendukung hak angket. Karena hanya Fraksi Demokrat yang belum menyetujui hak angket," katanya.
Meski demikian, Ray meminta kepada masyarakat untuk tetap berpikir jernih dan tidak melakukan tindakan kekerasan untuk merespons pernyataan Presiden. "Respons dengan cara damai. Jangan ada kekerasan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.