Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Kapolri Minta Maaf kepada Bibit-Chandra?

Kompas.com - 23/11/2009, 10:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga almarhum Nurcholish Madjid atau biasa disebut Cak Nur, Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri sebaiknya juga menyampaikan permintaan maaf kepada pimpinan (nonaktif) KPK, Bibit S Riyanto dan Chandra M Hamzah, atas beberapa tuduhan yang tidak berdasarkan fakta yang kuat.

"Kami berharap jiwa besar Kapolri tidak berhenti pada kasus Cak Nur, tetapi juga kasus tuduhan Bibit-Chandra telah menerima suap," kata Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane melalui telepon kepada Kompas.com, Senin (23/11).

Neta menjelaskan, Kapolri memang sepantasnya mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga Cak Nur karena pernyataan Kapolri saat rapat kerja dengan Komisi III DPR sangat menyakitkan keluarga Cak Nur. Tuduhan itu tidak berdasarkan data intelejen yang kuat dari bawahannya.

"Memang sepantasnya diucapkan Kapolri karena tuduhan itu sangat menyakitkan keluarga Cak Nur. Kapolri berjiwa besar akui kesalahan. Jelas ini ketidakprofesionalisme intelijen, khususnya di Bareskrim Polri," kata dia.

Neta menambahkan, berdasarkan rekomendasi akhir dari Tim Delapan bahwa tidak ditemukan bukti kuat Bibit-Chandra menerima suap dari Anggodo Widjojo, Kapolri sebaiknya menyampaikan permintaan maaf yang sama. Hal itu untuk memulihkan citra Polri di mata publik.

"Kapolri pernah ucapkan pimpinan KPK terima suap dan pernyataan itu langsung dibantah. Bibit katakan sedang di Peru saat tanggal yang disebutkan Kapolri. Seharusnya Kapolri jangan malu minta maaf. Itu dapat membantu memulihkan citra Polri," tuturnya.

Pembenahan di Bareskrim

Melihat kesalahan informasi terkait Cak Nur dan proses hukum kasus Bibit-Chandra yang ditangani Direktorat III Tipikor Bareskrim, kata Neta, Kapolri seharusnya segera melalukan evaluasi dan membenahi jajarannya di Bareskrim. "Ketidakprofesional sudah terlihat sejak aksi terorisme beberapa waktu lalu dan berlanjut hingga sekarang. Kapolri harus segera evaluasi intelejen di Bareskrim," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com