Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Delapan Dinilai Bohongi Presiden

Kompas.com - 17/11/2009, 15:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Verifikasi Fakta dalam kasus kriminalisasi KPK dianggap telah membohongi Presiden karena tidak menjalankan tugas sesuai prosedur hukum. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Kongres Advokat Indonesia (KAI) Indra Sahnun Lubis dalam diskusi bersama wartawan di ruang wartawan Gedung DPR RI, Selasa (17/11) siang.

Indra mengatakan, sejak awal telah terjadi ketidakseimbangan dalam pemilihan anggota tim pencari fakta (TPF) yang ditunjuk oleh Presiden. Menurutnya, sebagian besar anggota tim delapan itu mendukung penangguhan penahanan Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah sehingga kesimpulan yang dibuat tim delapan itu condong ke arah pembebasan kedua pimpinan nonaktif KPK tersebut.

"Lima dari delapan anggota tim ini pernah memberikan jaminan penangguhan pimpinan (nonaktif) KPK. Motivasinya cuma membebaskan dua orang ini," kata Indra.

"TPF itu membohongi presiden kita. Perlakuan TPF ini jauh lebih rendah dari anak SMA. Oleh karena itu, jangan Presiden menerima arahan atau rekomendasi atau hasil TPF," lanjutnya.

Senada dengan pernyataan Indra, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Dasrul Jabar juga menyayangkan sikap TPF yang memberikan rekomendasi terkait kasus Bibi-Chandra kepada Presiden. Menurutnya, TPF tidak berwenang memberikan rekomendasi atau saran.

"TPF itu untuk kumpulkan data. Jangan banyak 'nyanyi'. Tidak ada itu rekomendasi dan segala macam," kata Dasrul.

Mengenai hasil temuan TPF tentang reformasi institusi penegak hukum baik kepolisian, kejaksaan, maupun KPK, Dasrul menambahkan, hal semacam itu sudah menjadi perhatian DPR sejak dulu.

Dasrul dan Indra sama-sama menghargai hasil kerja Tim Delapan. Namun, menurut mereka, hasil itu sebaiknya diabaikan saja karena proses pembuatannya bertentangan dengan hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com