Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.750 TKI akan Dipulangkan dari Arab

Kompas.com - 01/11/2009, 23:25 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah akan terus memulangkan ribuan tenaga kerja Indonesia bermasalah di luar negeri. Pekan depan, pemerintah berencana memulangkan sedikitnya 1.750 TKI dari Timur Tengah, di antaranya dari Arab Saudi dan Kuwait .

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengungkapkan hal itu seusai memanen cabai merah simbolik program padat karya pemuda di Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (1/11). Turut hadir di antaranya Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Depnakertrans I Gusti Made Arka, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Depnakertrans Myra Maria Hanartani, dan Bupati Wonosobo Abdul Kholik Arif.

Depnakertrans sudah berkoordinasi dengan Garuda Indonesia, Departemen Perhubungan, dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Pemerintah akan mencarter pesawat khusus dari Garuda untuk menjemput dan memulangkan TKI sebagai bentuk tanggung jawab perlindungan.

Adapun untuk jangka panjang, pemerintah terus menyiapkan penyelesaian masalah TKI secara struktural. Pemerintah siap mencabut izin perusahaan pelaksana penempatan TKI swasta yang tidak memberikan 200 jam pelatihan kepada calon TKI.

Pelatihan menjadi bagian terpenting dari penyiapan kemampuan teknis TKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Mereka juga harus lolos tes kesehatan dan uji kesehatan mental sehingga siap dalam menghadapi persoalan di luar negeri.

Saat berbicara di hadapan kader Jangkar Muda Nusantara usai panen cabai di Wonosobo, Muhaimin memuji kemauan pemuda setempat mengikuti program padat karya bertani cabai dan melon. Program yang didukung penuh Bupati Wonosobo Abdul Kholik Arif tersebut hanya memakai dana Rp 83,6 juta untuk penanaman cabai dan melon di areal seluas 6 hektar.

Menurutnya, pemda harus mendukung program-program yang mampu menciptakan ribuan wirausaha baru. Indonesia yang kaya sumber daya alam akan menjadi lebih lengkap apabila memiliki jutaan wirausaha untuk menggerakkan perekonomian nasional.

Abdul Kholik mengatakan, program padat karya produktif dengan bertani membuat pemuda Wonosobo memiliki pilihan lain dalam mencari pekerjaan. Kondisi ini tentu sangat positif karena Wonosobo juga memiliki areal pertanian yang subur.

Pelaksana program padat karya produktif di Wonosobo Arif Arbai mengatakan, mereka bersyukur mendapatkan bantuan program ini dari pemerintah. Kalangan pemuda sangat membutuhkan dukungan dengan program-program seperti ini sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil, anggota legislatif, atau pegawai swasta.

"Bertani juga mampu memberikan penghasilan yang baik bila ditekuni dengan serius," ujar Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com