Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejuta Dukungan buat Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah

Kompas.com - 31/10/2009, 05:04 WIB

Yon bercerita tentang imigran gelap asal Indonesia di Belanda. ”Waktu itu dia tertangkap dan diborgol. Pas dibuka kulitnya lecet. Si polisi takut sekali dan langsung mencari cream untuk mengobatinya. Ada juga imigran gelap yang tertangkap dan kebetulan dia punya cincin emas. Pas dipulangkan ke Indonesia, cincin itu dikira mau disita sehingga diserahkan temanku. Eh, polisinya menolak.”

Tidak hanya mahasiswa. Esti Veronika, facebookers yang juga ibu rumah tangga dengan dua anak dari Cikarang, Bekasi, mengatakan, ”Saya menjadi ragu dengan pemerintah sekarang. Padahal, pada pemilu lalu saya memilih Pak SBY. Mana janji Bapak untuk memberantas korupsi?”

”Kami enggak bisa dibohongi lagi. Kami tahu sekarang bahwa yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan. Hati kami bicara, Pak Bibit dan Chandra tidak salah,” kata Johana, karyawati swasta yang juga facebookers dari Lampung.

Spontanitas rakyat

Para facebookers ini mewakili sebagian suara rakyat. Siapa sesungguhnya di balik ”gerakan” ini? ”Saya rakyat biasa yang marah dengan kemungkaran di negeri ini,” kata Usman Yasin, yang membuat dan menjadi pengelola ”Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Rianto”.

Usman Yasin adalah dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jambi yang juga mahasiswa program doktor di Institut Pertanian Bogor. Kamis siang itu dia baru saja mengikuti ujian doktoral.

”Saya menyalakan televisi untuk melepas lelah setelah ujian. Namun, saya justru melihat berita Pak Bibit dan Chandra ditahan. Hati saya tak tahan lagi dengan ulah lembaga penegak hukum. Saya pikir mereka sewenang-wenang,” katanya.

Lalu, secara spontan, Usman Yasin pun membuat akun gerakan dukungan di jejaring sosial Facebook. ”Saya bukan anggota partai, juga bukan politisi. Saya juga tidak kenal dengan Pak Bibit dan Chandra, tetapi hati saya mengatakan mereka berani dan benar,” ujarnya lagi.

Apa tak takut ditangkap karena mengkritik penguasa? ”Saya siap dipanggil. Tetapi, ini murni suara dari rakyat. Suara ini tidak bisa dibungkam,” kata Usman Yasin.

Dalam pengantarnya di gerakan sejuta dukungan itu, Usman Yasin menulis, ”Bersalah atau tidak, kita yang berada di luar sistem mungkin merasa terganggu dengan kejadian demi kejadian yang menimpa Chandra dan Bibit. Bukan tidak mungkin kasus semacam ini seperti gunung es. Sesungguhnya mungkin banyak Chandra dan Bibit yang lain yang juga mengalami nasib sama.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com