JAKARTA, KOMPAS.com-Menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua, Jero Wacik mengaku dapat kejutan. Bukan karena ia dipilih kembali menjadi Menbudpar setelah 20 hari menjalani tugas di Komisi X DPR RI, tetapi karena kini Departemen Kebudayaan dan Pariwisata berada di bawah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Tak lagi di bawah Menko Kesra lagi.
"Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata tak lagi di bawah koordinasi Menko Kesra, tetapi Menko Perekonomian. Tugas ke depan menjadi semakin lebih berat. Harus ada hitung-hitungannya, dikeluarkan dana berapa dan menghasilkan berapa," kata Jero Wacik, seusai memberikan sambutan selama 12 menit menjelang pemotongan nasi tumpeng di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta.
Wacik menjelaskan, tugas ke depan lebih berat bukan saja karena berada di bawah koordinasi Menko Perekonomian, tetapi ada kontrak kinerja. Namun demikian, Wacik optimistis bisa menjalaninya dengan baik. "Soalnya, pengalaman lima tahun menjadi Menbudpar sudah ada. Hal ini menguatkan keyakinan bisa melaksanakan tugas dengan baik," ungkapnya.
Lantas, apa program 100 hari pertama? Menjawab pertanyaan Kompas itu, Wacik terdiam sejenak. "Gini. Ada beberapa festival dalam 100 hari, terus meluncurkan buku sejarah ya sudah kita bikin selama tiga tahun. Kemudian ada beberapa promosi yang kita kejar, mulai hari ini, besok promosi di Melbourne, Australia," jelasnya.
Soal visi lima tahun ke depan? Menurut Wacik tidak ada perubahan, kecuali cara menjalankannya, karena orientasinya sudah ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.