JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi menyarankan kepada semua ketua umum partai politik yang terpilih menjadi menteri untuk melepas jabatannnya sebagai ketum. Hal ini, katanya, perlu dilakukan agar bisa melebur untuk kepentingan bangsa tanpa harus mengedepankan loyalitas pada partai.
"Saya tertarik dengan pernyataan Pak SBY bahwa beliau ingin partai-partai melebur dalam kepentingan negara. Bukan negaranya yang dikaveling menurut kepentingan partai. Ini semoga berhasil. Seharusnya loyalitas kepada partai selesai ketika dia melebur ke negara," kata KH Hasyim Muzadi di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Kamis (21/10).
"Dulu, Pak Harto saja sekalipun beliau sebagai pembina Golkar, kan enggak pernah pakai baju kuning. Beliau selalu memakai 'presiden', ini kan menarik untuk dilihat," katanya.
Partai politik, imbuh Hasyim, hanya bergerak pada inti politiknya. Pada dimensi kenegarawanannya haruslah (menteri) menjadi satu. Dari 34 menteri yang terpilih, terdapat tiga ketua umum, masing-masing adalah Presiden PKS Tifatul Sembiring. Tifatul sebelum resmi terpilih sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi sudah lebih dulu menyatakan akan melepas jabatannya di partai.
Sementara itu, dua ketum lainnya adalah Ketua Dewan Tanfidz DPP PKB Muhaimin Iskandar yang terpilih sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali yang terpilih sebagai Menteri Agama.