DEPOK, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informasi Kabinet Indonesia Bersatu II Tifatul Sembiring merasa jabatan barunya sebagai Menkominfo sesuai dengan latar belakang pendidikannya. "Kalau dengan background pendidikan, sesuai, tidak jauh-jauh amat. Pendidikan saya adalah di bidang manajemen informatika. Jadi, saya rasa sejalanlah," ujarnya.
Meski begitu, Tifatul, yang akan melepas jabatannya sebagai Presiden PKS dan sebagai Ketua Komisi I DPR ini, mengaku tetap ingin belajar banyak dari pendahulunya, M Nuh dan Sofyan Jalil, yang pernah dipercaya Presiden SBY sebagai Menkominfo sebelumnya. "Dan tentunya, sebagai yunior, saya harus banyak belajar dari pendahulu, termasuk dari Prof M Nuh dan dr Sofyan Jalil, yang pernah jadi mentor saya," kata Tifatul.
Dukungan keluarga
Rabu malam (21/10), saat nama Tifatul disebut Presiden SBY sebagai Menkominfo, rumah Tifatul di Pondok Mandala II, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, langsung dipenuhi kebahagiaan. Hal tersebut terpancar dari raut muka Sri Rahayu Purwirtaningsih, istri Presiden PKS yang juga Wakil Ketua Komisi D, DPRD Kota Depok, itu. Sri Rahayu menemani sang suami mendengarkan pengumuman langsung dari Presiden SBY yang secara resmi memercayakan jabatan Menkominfo selama lima tahun ke depan kepada suaminya.
"Ini (jabatan Menkominfo) kepercayaan yang diberikan dari Allah SWT dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden. Tentunya juga dari seluruh rakyat Indonesia, saudara sesama warga bangsa," ujarnya mengawali pembicaraan.
Ia yakin, keluarga besarnya mendukung penuh jabatan yang akan diemban suaminya. "Insya Allah keluarga akan mendukung karena ini bukanlah tugas yang sederhana. Pada saat yang sama, ini juga sebuah ujian buat kami, bisa melaluinya dengan kebersamaan," tuturnya.
Sri Rahayu belum berani berandai-andai apa yang dia lakukan untuk mendukung suaminya dalam menunaikan tugas barunya. Yang utama, katanya, tentu saja mendukung suami bekerja lebih baik, di samping kesibukannya saat ini sebagai wakil rakyat (anggota DPRD Kota Depok).
"Insya Allah tugas saya (anggota Dewan) dijalani dengan baik. Kita lihat perkembangannya nanti karena memang fokusnya adalah harus bisa menyukseskan tugas Bapak," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.