Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Kurang Tepat Jadi Menko Perekonomian?

Kompas.com - 18/10/2009, 18:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi, Tony A Prasetyantono, mengatakan, Hatta Radjasa kurang tepat untuk menduduki jabatan sebagai menteri koordinator perekonomian.  "Pengalaman Pak Hatta menjadi Menko Perekonomian kurang mendukung. Jabatan ini mestinya orang yang benar-benar mumpuni di bidang ekonomi, baik makro maupun mikro karena dia yang kan mengkoordinasikan fungsi-fungsi ekonomi," kata pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada itu seperti dikutip Antara, Minggu (18/10).

Tony mengatakan, menteri koordinator perekonomian, sebaiknya dari kalangan akademisi yang pernah menduduki jabatan di kementrian ekonomi seperti mantan menteri keuangan atau kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).  "Selayaknya menteri perekonomian itu orang yang mumpuni di bidang ekonomi, sehingga dia tahu benar apa yang akan dikerjakan pada lima tahun mendatang," kata Tony yang merupakan kepala ekonom Bank BNI.

Ia mengatakan, latar belakang Hatta Radjasa kurang memenuhi syarat sebagai calon menteri koordinator perekonomian.  "Jabatan yang dipegang selama ini kebanyakan menteri teknis, seperti Menteri Perhubungan, Menteri Riset dan Teknologi, terakhir menteri sekretaris negara, sedangkan latar belakang pendidikan ekonomi juga tidak ada. Jadi saya kira ini justru sulit," katanya.

Menurut dia, Menko ekonomi yang tidak memahami ilmu-ilmu ekonomi secara mumpuni justru akan membuat kinerja perekonomian tidak efektif.  "Karena dia harus belajar dulu, ini kan menghabiskan waktu. Padahal, menteri itu kan dituntut untuk tahu apa yang harus dikerjakan, kalau sambil belajar dulu ya habis waktunya," katanya.

Di sisi lain, menurut dia, calon menteri keuangan Sri Mulyani memiliki kemampuan yang tak diragukan sehingga seharusnya menko perekonomian memiliki kemampuan yang lebih atau setidaknya setara untuk mengimbangi menteri keuangan.  "Harus mumpuni dan harus juga pandai, memang ada Pak Boediono sebagai wakil presiden bisa saja membantu menko perekonomian, tapi kan jadi aneh. Tugas menteri itu'kan membantu presiden dan wakil presiden, bukan sebaliknya," katanya.

Ia mengusulkan agar menteri dan menko perekonomian tetap digabung dalam satu atap yang dijabat oleh Menteri Keuangan."Nah nantinya menteri keuangan itu memiliki wakil menteri keuangan," katanya.

Sementara itu pengamat ekonomi Aviliani justru mengatakan sebalinya. Menurut dia, Hatta Radjasa merupakan sosok ideal sebagai calon Menko Bidang Perekonomian pada kabinet mendatang.     "Mungkin pengalaman dia dalam bidang ekonomi masih kurang namun Hatta memiliki leadership dan kemampuan untuk mengkoordinir menteri bidang ekonomi karena dia memiliki rekam jejak yang baik serta pengalaman dalam bidang itu," ujarnya di Jakarta, Minggu.

Aviliani menambahkan ada dua keunggulan Hatta Radjasa yang dapat menguntungkannya dalam kabinet Indonesia Bersatu jilid II apabila terpilih menjadi Menko Perekonomian yaitu Hatta dengan pengalamannya di kabinet dapat membuat menteri-menteri lebih segan kepadanya dan Hatta memiliki hubungan relasi yang relatif bagus di antara kalangan elite politik lain. "Lihat saja lobi-lobi yang dilakukannya sehingga Taufik Kiemas dapat menjadi ketua MPR, itu membuktikan dia mempunyai hubungan yang baik di kalangan elite," ujarnya.

Mantan Direktur Indef ini mengatakan kelemahan yang dimiliki oleh Hatta dalam bidang ekonomi dapat ditutupi oleh wakil presiden terpilih Boediono untuk membantu tugas-tugas keseharian yang membutuhkan kemampuan teknis dalam bidang ekonomi.   "Pak Boediono nanti sebagai mantan menko dapat membantu tugas Pak Hatta jadi hal ini nantinya tidak akan menimbulkan masalah," ujarnya.

Menurut dia, jabatan Menko Perekonomian merupakan jabatan yang harus dapat mensinergikan kinerja antar menteri bidang ekonomi agar dapat mencapai kinerja terutama dalam memberdayakan daya dukung perekonomian dalam sektor pertanian. "Dapat dikatakan Menko harus mampu menyamakan visi dan misi antar menterinya serta meningkatkan koordinasi antar Departemen agar target sasaran seperti pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pada 2010 dapat tercapai dan untuk menekan tingkat inflasi, kemiskinan dan pengangguran," ujar Aviliani. 

Apabila terpilih menjadi Menko Perekonomian, Aviliani berharap Hatta dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam bidang ekonomi. "Kabinet 5 tahun kemarin masih memiliki kelemahan karena banyak menteri-menteri yang bekerja sendiri dan tanpa koordinasi," ujarnya.

Sebelumnya pada Sabtu (17/10) Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa usai mengikuti uji kelayakan calon menteri di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono, Puri Cikeas Indah, Bogor, menyatakan diri siap berkiprah di bidang ekonomi. Hatta mengatakan ia banyak berbicara dengan presiden terpilih periode 2009-2014 mengenai kinerja pembangunan selama lima tahun ke depan serta program-program mendesak di bidang ekonomi. "Bapak Presiden banyak bicarakan hal terkait bidang perekonomian dan apa yang harus dicapai, bagaimana kita tekan kemiskinan, mencapai "growth"(pertumbuhan ekonomi), dan sebagainya," ujar Hatta.

Hatta meyakini kiprahnya selama ini di pemerintahan cukup untuk membekalinya bergelut di bidang perekonomian. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II akan diumumkan pada 21 Oktober 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com