Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Optimistis "Backbone" Mataram Kupang Tepat Waktu

Kompas.com - 11/10/2009, 11:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) optimistis menyelesaikan pembangunan backbone serat optik Mataram Kupang (Mataram-Kupang Cable System) sepanjang 1.041 km dengan tepat waktu. Meski , peresmian dimulainya proyek itu ditunda.

Demikian kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, Minggu (11/10) di Jakarta. Peresmian dijadwalkan 12 Oktober 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun karena jadwal Presiden padat, rencana peresmian dijadwal ulang.

Eddy Kurnia menegaskan, penundaan peresmian proyek yang juga dikenal sebagai bagian dari Proyek Palapa Ring tidak mengganggu jadwal proyek yang ditargetkan selesai tahun 2010. "Telkom akan terus fokus menyiapkan sebaik mungkin segala sesuatunya, baik proses maupun penggelarannya," ujarnya.

Palapa Ring merupakan megaproyek pembangunan tulang punggung (backbone) serat optik yang diinisiasi oleh Pemerintah (Cq. Menkominfo), terdiri dari 35.280 kilometer serat optik bawah laut (submarine cable) dan 21.708 kilometer serat optik bawah tanah (inland cable). Kabel backbone yang terdiri dari 7 cincin (ring) melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten di Kawasan Timur Indonesia.  

Mataram-Kupang Cable System merupakan bagian dari proyek pembangunan backbone di KTI yang mencakup Mataram-Kupang, Manado-Sorong, dan Fakfa k-Makassar. Proyek Mataram Kupang Cable System merupakan inisiatif Telkom untuk mendukung percepatan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang diharapkan selesai akhir September 2010.

Backbone serat optik Mataram Kupang (Mataram Kupang Cable System), memiliki 6 Landing Point di kota Mataram, Sumbawa Besar , Raba, Waingapu dan Kupang, serta 810 Km darat dengan 15 node di kota Mataram, Pringgabaya, Newmont, Taliwang, Sumbawa Besar, Ampang, Dompu, Raba, Labuhan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ende, Maumere, Waingapu, dan Kupang.

Percepatan pembangunan backbone Matara Kupang didorong oleh perubahan mendasar pada layanan Telkom. "Bila pada masa lalu layananTelkom lebih banyak berbasis voice , maka dewasa ini telah berubah menjadi TIME (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment)," jelas Edy Kurnia. Ia meyakini KTI sebagaimana wilayah lain di Indonesia sangat memerlukan layanan TIME untuk lebih memajukan wilayahnya.  

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com