Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imparsial: Pemerintah Harus Merinci Aset TNI

Kompas.com - 09/10/2009, 15:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Imparsial meminta pemerintah merinci seluruh aset bisnis Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang akan diambil alih sebelum Peraturan Presiden yang mengaturnya dikeluarkan.

Biro Hukum Imparsial, Barata Ibnu, mengatakan, publik membutuhkan rincian ini untuk melakukan cek dan ricek di lapangan.

"Harus diungkapkan dulu sebelum umumkan perpres. Jadi, masyarakat bisa menguji apakah ini yang disebut bisnis militer atau ada perusahaan lain yang masih ada," tuturnya di Kantor Imparsial, Jumat (9/10).

Menurut Barata, perusahaan atau yayasan yang termasuk bisnis TNI itu tak hanya ada di tingkat pusat, tetapi juga sampai di tingkat yang paling bawah di level batalyon. Karena itu, rincian sangat diperlukan untuk menjamin bersihnya proses pengambilalihan.

Peneliti Imparsial, Al Araf, juga meminta agar Presiden memaparkan terlebih dahulu aset-aset yang akan dialihkan sebelum mengumumkan perpres.

"Hal itu diperlukan karena jumlahnya yang diperkirakan cukup besar, namun juga untuk menghindari terdapatnya bisnis-bisnis TNI yang belum terinventarisasi oleh tim pemerintah," tuturnya.

Berdasarkan data yang diperoleh Imparsial, Tim Nasional Pengambilalihan Aktivitas Bisnis TNI  telah menemukan kepemilikan TNI atas 23 yayasan yang menaungi 53 perseroan terbatas (PT), mengoperasikan 1.098 koperasi yang juga menggerakkan 2 PT, serta memanfaatkan Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh pihak ketiga.

Timnas juga menemukan penguasaan terhadap 1.618 bidang tanah sekitar 16.544,54 hektar, 3.470 bidang tanah dan bangunan seluas 8.435,81 hektar, serta 6.699 unit gedung seluas 37,57 hektar. Total aset secara umum berkisar Rp 2,3 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

Nasional
Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

Nasional
Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com