Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Istri Itu Tewas Berpelukan Saat Hendak Selamatkan Anak

Kompas.com - 02/10/2009, 21:10 WIB

PADANG, KOMPAS.com  - Musibah gempa di Kota Padang meninggalkan kisah memilukan bagi keluarga korban ketika Aini (55) warga Ginung Pangilun kehilangan anak, menantu dan cucunya dalam sekejap.

Menurut cerita Aini, Jumat, yang sehari-hari berjualan di Pasar Alai Padang, ketika gempa terjadi dia dalam perjalanan pulang. Jarak rumah dan pasar tempat dia berjualan sekitar dua kilometer. Di tengah jalan angkot yang dia tumpangi seperti mau terbalik karena gempa.

"Sopirnya loncat dan penumpang juga semua turun menyelamatkan diri, termasuk saya. Lalu saya jalan kaki pulang karena sudah lumayan dekat," kata Aini.

Ketika sampai di rumah yang dia melihat reruntuhan sebagian rumahnya, terutama bagian depan. Bukan hanya itu, tetangga menyatakan keluarganya, yakni anak perempuan, menantu dan cucunya yang barusia berusia tujuh bulan terkurung di dalam.

Menurut cerita tetangganya, saat gempa anaknya yang bernama Nur sudah lari duluan ke luar rumah sedangkan menantunya memang sedang berada di halaman rumah. Sampai di halaman terdengar lengkingan tangis anak bayinya yang ternyata tertinggal dalam ayunan di depan pintu kamar Nur.

Segera saja suami istri ini secara refleks berbarengan lari kembali ke dalam rumah dan sejenak kemudian tetangga hanya menyaksikan rumah itu ambruk.

"Saat reruntuhan rumah dibersihkan untuk mengeluarkan anak saya, ternyata ketiganya sudah tak bernyawa dengan posisi Nur dan suami saling berpelukan dan anak mereka ada di antara tubuh ibu dan ayahnya," kata tetangga Aini di Gunung Pangilun.

Jasad Nur, anak dan suaminya baru akan dikuburkan esok, Sabtu, karena harus menunggu ayahnya Nur yang masih dalam perjalanan dari Bengkulu. Kebetulan ayah Nur baru tiga hari meninggalkan rumah untuk menjenguk adiknya yang sedang sakit di Bengkulu.

"Meski sudah mulai bau tetapi Ani bersikeras baru akan memakamkan jasad anak, menantu dan cucunya esok, karena harus menunggu suaminya dulu," ujar tetangga Aini. Nur adalah tunggal Aini dan musibah gempa ini membuat keluarganya punah.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com