Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komjen Susno Duadji Bantah Terlibat Kasus Bank Century

Kompas.com - 15/09/2009, 15:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —  Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Susno Duadji membantah ikut terlibat dalam pencairan dana nasabah Bank Century atas nama Budi Sampurno senilai 18 juta dollar AS. Menurut Susno, yang berhak mencairkan dana nasabah adalah Bank Century sendiri dan bukan Polri.

Namun, Susno mengaku telah mengirimkan surat ke Bank Century terkait dengan dana Budi Sampurno, tetapi bukan memberikan perintah untuk mencairkan dana. "Saya hanya memberikan keterangan bahwa dana itu sudah tidak ada masalah," kata Susno sambil memperlihatkan surat itu kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/9).

Susno mengatakan, tidak ada kata-kata yang berisi perintah kepada Bank Century untuk mencairkan rekening itu. "Saya terbuka saja. Surat itu bukan rahasia kok," ujarnya.

Dalam kasus ini, Budi Sampurno, salah satu nasabah Bank Century, belum bisa mencairkan dananya di bank itu karena dianggap masih bermasalah secara hukum. Bank Century lalu menyurati ke Kabareskrim.

Setelah koordinasi dengan berbagai pihak, Susno lalu mengirimkan surat ke Bank Century bahwa dana milik Budi sudah tidak ada masalah. Ia membantah telah menerima Rp 10 miliar karena membantu pencairan dana itu.

"Saya juga diisukan terima fee 10 persen juga," katanya. Susno menantang pihak-pihak yang bisa membuktikan adanya uang Rp 10 miliar atau fee 10 persen itu dan berjanji akan "membagi" kepada orang yang bisa membuktikan isu itu.

Kasus uang milik Budi Sampurno itu bermula ketika Budi memindahkan deposito 96 juta dollar AS dari Bank Century Surabaya ke kantor pusat di Jakarta. Di kantor pusat, dana itu dipecah menjadi deposito masing-masing Rp 2 miliar.

Dalam proses pemindahan uang itu, pemegang saham Bank Century, Robert Tantular, memerintahkan Kepala Kasir Valas Tan I Thung untuk memasukkan uang 18 juta dollar AS milik Budi ke kas valas Bank Century. Tindakan itu bertujuan untuk menutupi penggelapan valas mulai Januari hingga Oktober 2008 oleh Dewi Tantular (Kepala Divisi Bank Note Bank Century) yang tidak lain adalah kakak Robert Tantular.

Dalam kasus ini, Polri telah menetapkan Robert dan Dewi sebagai tersangka.

Kasus ini terkuak ketika Budi tidak bisa mencairkan uang 18 juta dollar AS karena uang itu masuk ke kas Bank Century dan bukan sertifikat deposito atas namanya.

Bank Century mau membayar dana itu jika mendapatkan surat keterangan dari Mabes Polri.

Karena suratnya itulah, Masyarakat Antikorupsi Indonesia melaporkan Susno Duadji ke Inspektorat Pengawasan Umum Polri atas tuduhan melakukan pelanggaran etika Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com