Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lewat Jalur Alternatif

Kompas.com - 12/09/2009, 10:27 WIB

Oleh Mukhamad Kurniawan, Timbuktu Harthana, dan Dwi Bayu Radius

Permadani sawah nan hijau serta deretan pohon karet, cokelat, dan kayu putih menghampar di kanan-kiri jalan. Semilir udara menerobos masuk dari kaca jendela mobil, mereduksi penat dan lelah setelah duduk berjam-jam di atas jok. Perjalanan mungkin masih panjang, tetapi tak akan terasa saat melintas.

Itu sepenggal pengalaman melintas di jalur alternatif Sadang-Cikamurang, Majalengka-Ciamis, atau Majalengka-Kuningan-Brebes. Rute itu bisa menjadi pilihan bagi pemudik jika jalur utama di pantai utara (pantura) Jawa Barat terlalu padat.

Setiap tahun, mulai Cikampek (Karawang) sampai Losari (Cirebon), ribuan mobil, sepeda motor, bahkan bajaj menyemut di jalur tersebut. Pemudik umumnya dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok hendak menuju kota-kota di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Sebenarnya ada banyak jalan alternatif di Jabar yang bisa dilewati pemudik agar terhindar dari kemacetan di jalur utama. Memang jarak tempuh sedikit lebih panjang, tetapi perjalanan jauh lebih lancar. Sadang-Cikamurang

Rute Sadang-Kalijati-Subang-Cikamurang sebenarnya tak asing. Sebagian pemudik, sengaja tidak, pernah melintasi jalur ini. Sengaja melintas karena memilih menempuh rute tersebut atas inisiatif sendiri atau tidak sengaja melintas karena diarahkan polisi untuk menghindari jalur pantura. Itu wajar karena jalur ini adalah penopang utama saat terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan di jalur pantura.

Rute ini sepanjang 87 kilometer dengan lebar badan jalan rata-rata 5-6 meter. Fasilitas SPBU, bengkel, minimarket, dan rumah makan relatif tak jauh berbeda dibandingkan dengan jalur pantura. Pada rute Sadang (Purwakarta)-Cibogo (Subang) telah beroperasi sekitar 10 SPBU, belasan rumah makan, dan bengkel.

Pemudik akan mudah menemukan kios-kios makanan khas Jabar di rute ini. Jajanan seperti dodol garut, manisan cianjur, peuyeum, ubi cilembu, hingga nanas madu khas Subang banyak ditemui, antara lain di Kalijati, Dawuan, serta Subang.

Namun, pengendara perlu mewaspadai truk dan bus yang kadang melintasi jalur ini. Jalan yang cukup sempit membuat pengemudi perlu lebih awas jika hendak menyalip truk.

Saat memasuki wilayah Kabupaten Indramayu, pemudik perlu lebih hati-hati. Pada ruas sepanjang sekitar 25 km yang menghubungkan Bantarwaru-Sanca-Cikamurang sulit ditemukan SPBU, bengkel, atau rumah makan. Rute ini relatif sepi dan memiliki beberapa titik kerusakan jalan. Gelombang dan lubang jalan, misalnya, tersebar di beberapa titik di ruas Bantarwaru-Sanca. Hingga awal September 2009 ruas sepanjang 3 km dari Bantarhuni hingga Cikamurang masih diperbaiki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com