Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Tepat dan Olahraga Kikis Obesitas

Kompas.com - 24/08/2009, 17:06 WIB

KOMPAS.com - Risiko meninggal dunia di usia muda pada mereka yang obesitas mencapai 50-100 persen. Obesitas juga berkaitan dengan banyak penyakit seperti jantung, diabetes tipe 2, arteri koroner, tekanan darah tinggi, batu ginjal, haid tak teratur, kemandulan serta risiko terkena kanker ( pada wanita misalnya kanker rahim, sel telur dan payudara. Pada pria, kanker prostat dan usus).

Obesitas juga kerap terkait dengan diskrimasi dan prasangka yang menyebabkan orang yang kelebihan berat badan merasa minder dan tidak memiliki hidup yang berkualitas.

Dr Ayuthinee Singhakowinta, Ketua Diabetes and Metabolic Center di Phyathai Hospital, Bangkok menjelaskan, “supaya sukses mengatur berat badan dan kesehatan tubuh, Anda harus merubah kebiasaan makan dan gaya hidup dengan berolahraga. Coba mulai dengan gerakan-gerakan mudah dan jalani kehidupan sehari-hari dengan aktif. Diet kilat ataupun olahraga intensif yang berlebihan tidak akan berhasil.”

Program menurunkan berat badan bagi mereka yang memiliki obesitas sebaiknya dimulai dan dipantau oleh seorang dokter atau ahli gizi. Jika mengalami obesitas, ada kemungkinan orang tersebut juga memiliki masalah kesehatan lain seperti diabetes dan hipertensi.

"Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan bahwa Anda cukup sehat untuk memulai diet tepat dan merancang jadwal olahraga yang baik. Biasanya, olahraga untuk menurunkan berat badan adalah setidaknya 30 menit 3 kali seminggu, konsumsi makanan berendah lemak dan berserat tinggi serta pengobatan,” Dr Ayuthinee menjelaskan.
 
Mengkonsumsi makanan di rumah merupakan cara yang baik untuk memulai program pengurangan berat. Penting pula untuk minum banyak air putih, karena air putih merupakan bahan bakar yang sangat penting bagi tubuh serta memperlancar pencernaan.

Jika takut untuk berolahraga di pusat kebugaran, mulailah dengan melakukan gerakan-gerakan di rumah. Jauhi sofa. Berjalanlah di sekitar rumah. Ajak anggota keluarga untuk turut berolahraga sehingga merasa termotivasi. Ketika sudah mencapai titik nyaman, tingkatkan rutinitas berolahraga, dengan cardio, angkat beban guna mengurangi lemak, membentuk otot dan mendapatkan tubuh sehat.

* Ayuthinee Singhakowinta, MD.  MSc. (Clinical Epidemiology)
Ketua Diabetes and Metabolic Center, Phyathai Hospital, Thailand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com