Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Mampang, Berakhir di Temanggung

Kompas.com - 09/08/2009, 03:09 WIB

KOMPAS.com - Dalam keterangan pers resminya, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menguraikan kronologis penggerebekan kelompok teroris Noordin M Top di dua tempat, Sabtu (8/8). Kedua sarang teroris itu berada di Dusun Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, dan Perumahan Puri Nusa Phala, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Penggerebekan di dua tempat ini, ternyata bermula dari pengintaian di safe house para teroris di Mampang, Jakarta Selatan.

Seluruh upaya ini dalam rangka menemukan aktor dibalik aksi bom Mega Kuningan 17 Juli lalu. Berikut kronologi yang disampaikan Bambang Hendarso Danuri.

17 Juli

Terjadi ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Sejak itu, polisi melakukan kajian, siapa saja yang diindikasi terlibat. Dari proses yang berjalan, polisi sudah menemukan bukti awal, siapa para pelakunya. Berbekal bukti yang dikumpulkan, mulai dirancang desain untuk melakukan upaya pengejaran dan penindakan.

 1 Agustus

 Polisi mulai mengintai safe house para teroris di Mampang, Jakarta Selatan. Setelah mengetahui tempatnya, polisi terus melakukan pemantauan. Polisi juga sempat memeriksa dan mengamankan taksi Blue Bird yang sempat membawa pelaku ke sebuah tempat (tidak disebutkan siapa nama pelaku).

 5 Agustus

Pada H+19 peristiwa, polisi menangkap pelaku Amir Abdillah (sebelumnya Bambang menyebut Amir Ibrahim). Amir merupakan orang yang memesan kamar 1808 Hotel JW Marriott, tempat pelaku bom bunuh diri bermalam. Amir yang ditangkap di Jakarta Utara ini, ternyata pernah bekerja di Hotel Mulia selama 9 bulan.

Berdasarkan pengakuan Amir di Berita Acara Pemeriksaan (BAP), polisi menangkap tersangka lainnya, Yayan yang direkrut untuk melakukan aksi bom bunuh diri berikutnya.

Dari sinilah pengungkapan berkembang. Berdasarkan keterangan Amir pula, polisi mendapatkan informasi adanya safe house di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Bahkan, pasca aksi bom Mega Kuningan, Noordin M Top sempat berada di rumah yang dikontrak Ahmad Fery tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com