Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Seharusnya Tangkap Nurdin M Top Hidup-hidup!

Kompas.com - 09/08/2009, 00:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wahidul Qohar, korban selamat ledakan bom di hotel JW Marriot pada 17 Juli lalu, mengaku kecewa karena kepolisian tak menangkap teroris nomor satu Noordin M Top hidup-hidup. Menurut Qohar (32), jika Noordin M Top bisa tertangkap hidup-hidup maka kepolisian juga akan mendapatkan banyak informasi, termasuk motif dan jaringannya.

"Padahal saya mengharapkannya, dia bisa ditangkap hidup-hidup. Biar kita tahu kaya apa sebenarnya dia," kata Qohar di JW Marriot Kuningan, Jakarta, Sabtu (8/8).

Meski dirinya sedikit gemas dengan aksi teror yang dilakukan jaringan Noordin M Top, Qohar mengaku menyerahkan masalah ini kepada pihak kepolisian untuk mengungkapkan lebih jauh. Menurutnya, dari pelaku yang masih hidup dan yang sudah tertangkap, harus diproses secara hukum.

"Yang sudah tertangkap, yah harus diproses, diadili seadil-adilnya," ujarnya.

Qohar yang ditempatkan di Departemen Concierge (pengawas pintu) ini juga mengaku baru sempat melihat penggerebekan di Temanggung melalui televisi, pada Sabtu siang. Pasalnya, sejak Jumat dirinya sudah sibuk bekerka seperti biasa.

"Saya baru lihat di TV, waktu tadi makan di kantin," ujar Qohar.

Meski dirinya mengalami gangguan pendengaran akibat ledakan, warga Jl Jeruk No 1 Perumnas II Bekasi ini juga mengaku tak dendam dengan para pelaku. "Pokoknya, biar polisi yang yang ngurus. Apa nanti hukum penjara seumur hidup, atau ditembak mati, bagaimana nanti pengadilan yang menghukumnya," paparnya.

Bahkan, Qohar mengaku kaget bahwa pada hari yang sama polisi juga telah menemukan ratusan kilogram bahan peledak dan menangkap beberapa pelaku teror di daerahnya, Bekasi. "Saya tahu tadi siang juga. Rupanya, ada bom juga dekat rumah saya," kata Qohar.

Diketahui, Qohar merupakan korban selamat dari ledakan di hotel bintang lima JW Marriot pada Jumat (17/7) lalu. Ia sempat mengalami gangguan pendengaran akibat ledakan bom itu. Bahkan, dirinya sempat mendapatkan perawatan di RS Jakarta selama tiga hari. (CR2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com