SURABAYA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin belum berkomentar banyak pascameninggalnya seseorang yang diduga Noordin M Top di Dusun Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Dia masih menunggu kepastian, baik hasil tes DNA, maupun pengakuan keluarga Noordin M Top sebelum meyakini tewasnya gembong teroris asal Malaysia tersebut.
Saat menghadiri Millad ke-95 Aisyiyah di Asrama Haji Surabaya, Din Syamsuddin, mengapresiasi keberhasilan aparat kepolisian yang berhasil menangkap orang yang diduga Noordin M Top. Akan tetapi, bila benar jenazah di dalam rumah milik Mozahri itu adalah Noordin, dia berharap kejadian itu berpengaruh positif terhadap kondisi di Indonesia. "Paling tidak, bisa mengurangi aksi terorisme," ungkapnya, Sabtu (8/8).
Namun, Din Syamsuddin enggan menanggapi adanya rumor bahwa penangkapan dan kematian Noordin M Top merupakan skenario kelompok atau orang tertentu. "Saya tidak tertarik dengan penyampaian berupa analisis, termasuk pada saya bahwa yang terjadi ini sebuah manifestasi maupun skenario, saya tidak bisa menanggapi," ujar dia lagi.
Pucuk pimpinan organisasi Islam itu mengingatkan bahwa teroris merupakan musuh bersama, baik kalangan agama, maupun organisasi masyarakat. Aksi para teroris menyebabkan kerugian bagi masyarakat umum, terutama penganut agama Islam yang kerap dikaitkan dengan terorisme.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.