JAKARTA, KOMPAS.com — Kabar yang beredar, gembong teroris Noordin M Top tewas dalam penggerebekan yang dilakukan pihak kepolisian, selama dua hari ini. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai hal ini. Pengamat militer, Andi Widjajanto, mengingatkan, jika memang Noordin tewas, bukan berarti jaringan kelompoknya ikut mati.
Ia mengatakan, jaringan kelompok lain hasil didikan Noordin diprediksi akan melakukan "serangan" berikutnya. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa kelompok mereka masih eksis.
"Strategi kelompok Noordin, mereka akan melancarkan serangan berikutnya bahwa mereka masih ada. Mungkin tidak sebesar bom yang di Mega Kuningan. Hanya untuk menunjukkan eksistensinya. Boleh saja polisi mematikan Noordin, tapi mereka masih bisa bergerak," ujar Andi kepada Kompas.com, Sabtu (8/8).
Ia mencontohkan, setelah polisi berhasil menembak mati Dr Azhari di Batu Malang, Jawa Timur, pada tahun 2005, tak lama kelompok teroris ini melakukan serangan bom. Kelompok mana yang diprediksinya masih eksis?
"Ada beberapa kelompok. Yang pasti, pasca-Noordin, mereka pasti akan mencari sosok pemimpin yang bisa memerankan Noordin M Top baru," kata Andi.
Selama ini, Noordin dikenal sebagai gembong teroris yang berhasil membentuk jaringan-jaringan kelompok teroris baru di Tanah Air. Ia memiliki kepiawaian untuk memengaruhi dan memberikan motivasi kepada anggotanya untuk melancarkan serangkaian aksi bom.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.