Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembak Menembak Masih Berlangsung

Kompas.com - 08/08/2009, 07:43 WIB

TEMANGGUNG, KOMPAS.com- Hingga pukul 07.30, Sabtu (8/8) pagi ini, aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri masih mengepung sebuah rumah di Dusun Beji, Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Sesekali bahkan masih ledakan dan tembakan.

Hingga pagi ini, sekurangnya sudah terdengar tiga kali ledakan. Terakhir pada pukul 06.45 tadi, setelah aparat densus sebelumnya sempat memasukkan sebilah bambu ke dalam rumah milik Muzahri, yang diduga sebagai tempat persembyian gembong teroris Noordin M Top dan kawan-kawannya.

Berdasarkan pemantauan Kompas di lokasi, aparat densus sebelumnya sempat mendekat rumah dan memasukkan sebilah bambu. Setelah itu mereka berlari mundur menjauhi rumah. Tak lama kemudian terdengar ledakan keras yang menyebabkan dinding dan pintu rumah rusak parah.

Ledakan itu kemudian disusul rentetan tembakan dari aparat densus, terutama penembak jitu (sniper) yang menempatkan diri di atas sebuah bukit di belakang rumah Muzahri. Ketika rentetan tembakan berhenti, kemudian terdengar dua letusan senjata dari arah rumah.

Belum diketahui pasti apakah tembakan itu berasal dari orang-orang yang bersembunyi di dalam rumah. Sebab, wartawan hanya bisa memantau dari satu sisi rumah.

Meski pengepungan dan penyerangan sudah dilakukan sejak Jumat sore kemarin, sampai saat ini belum ada satupun orang dari dalam rumah yang keluar atau dikeluarkan paksa. Informasi yang berkembang, Noordin M Top diyakini sudah tewas, tetapi belum bisa dikeluarkan dari dalam rumah.

Sementara itu, sekitar dua jam lalu polisi akhirnya mengevakuasi empat orang dari dalam rumahnya yang terletak sekitar 15 meter dari rumah Muzahri. Keempat orang itu terkurung di dalam rumah sejak polisi mengepung rumah Muzahri. Keluarga yang berada di luar rumah dilarang polisi untuk masuk dan mengevakuasi ayah dan tiga anaknya.

Mereka yang dievakuasi dini hari tadi adalah Subani (60) dan tiga cucunya, Eka Sutria (12), Dwi (11), dan Nurohman (1,5).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com